bisa dibuat pakan ternak dan bisnis lainnya
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan mengajarkan budi daya maggot (larva lalat Black Soldier) guna mengurangi volume sampah rumah tangga yang dikirimkan ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang.
"Siapkan jaring kawat 90 x 1,5 meter persegi membentuk kandang, kemudian taruh kayu bekas dan tebarkan bibit maggot hingga mereka kawin lalu telurnya nempel di kayu," kata Kepala Satuan Pelaksana Lingkungan Hidup Kecamatan Pesanggrahan, Ariyanto di Jakarta, Senin.
Ariyanto menjelaskan nanti setelah bertelur, bisa diambil dan dibiarkan menetas sehingga lahir maggot yang bisa dibuat pakan ternak dan bisnis lainnya.
Kegiatan ini dilakukan guna mengurangi pengiriman sampah ke TPST Bantar Gebang yang sudah menerima tingginya volume sampah dari DKI Jakarta.
"Kami menerima ratusan ton sampah per hari, program budi daya maggot ini salah satu cara untuk mengurangi beban di TPST Bantar Gebang," ujarnya.
Ariyanto mengatakan budi daya maggot ini bisa memiliki nilai jual seperti bisa digunakan sebagai pakan ternak.
Pihaknya sebagai penyuluh memberikan pendampingan dengan memberikan bibit maggot, cara budi daya hingga monitoring pengelolaan sampah para warga.
Dengan harapan adanya sosialisasi rutin mengenai budi daya maggot yang dilakukan setiap kelurahan bisa menambah penghasilan warga.
Terlebih, ia menuturkan pihaknya hanya mengarahkan warga untuk bisa menangkap peluang selama sosialisasi yang gencar dilakukan.
"Kita gak ngejar segi ekonomisnya, kita ngejar pengolahan sampahnya dengan melakukan sosialisasi, mengumpulkan sampah dari setiap kelurahan hingga monitoring pengelolaan sampah oleh warga," tuturnya.
Baca juga: Volumenya 7.700 ton, Anies ajak warga reduksi sampah rumah tangga
Baca juga: Larva ajaib pengurai sampah organik
Baca juga: Maggot, solusi sampah organik Ibu Kota
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022