Potensi bencana di daerah rawan itu tidak hanya berupa banjir, namun juga pergerakan dan kontur tanah yang dapat menyebabkan longsor maupun ambles di sepanjang jalur kereta api di wilayah Divre III Palembang.

Palembang (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) mewaspadai 27 titik rawan bencana di Sumatera Selatan untuk merespons peningkatan intensitas hujan.

Kepala Bagian Humas PT KAI Divisi Regional III Palembang Aida Suryanti di Palembang, Senin, mengatakan, kondisi cuaca ekstrem dengan intensitas hujan tinggi ini diperkirakan berlangsung hingga akhir Oktober 2022.

Berdasarkan pemetaan PT KAI terdapat beberapa jalur yang masuk dalam daerah rawan longsor, di antaranya petak jalur Niru - Blimbing Pendopo - Gunung Megang (Kabupaten Muara Enim), Banjarsari - Sukacinta (Kabupaten Lahat), Saungnaga-Tebing Tinggi (Kabupaten Empat Lawang) dan titik-titik daerah rawan lainnya.

Baca juga: KAI Daop 1 Jakarta pastikan jalur rel KA Pangrango aman

Potensi bencana di daerah rawan itu tidak hanya berupa banjir, namun juga pergerakan dan kontur tanah yang dapat menyebabkan longsor maupun ambles di sepanjang jalur kereta api di wilayah Divre III Palembang.

Sebagai antisipasi, KAI menyiapkan AMUS (alat material untuk siaga) di Payakabung, Prabumulih, Niru, Ujan Mas, Muara Enim, Lahat, dan Tebing Tinggi.

Kemudian KAI juga memeriksa rel secara rutin dengan cara manual berjalan kaki oleh petugas dari dan menuju setiap stasiun.

Baca juga: KAI dan GMF kerja sama perawatan sarana perkeretaapian
.
Selain itu, KAI Divre III Palembang juga melakukan pemasangan dinding penahan longsor/ambles di daerah yang memang secara geografis berada di wilayah rawan dampak hujan.

Dampak longsor maupun ambles apabila mengenai rel otomatis akan mengganggu operasional kereta. Hal itu yang perlu diminimalisir agar perjalanan kereta api berjalan aman dan lancar, kata dia.

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022