pemanfaatan sarana digital bisa digunakan untuk kepentingan pendidikan, penelitian, syiar

Jakarta (ANTARA) - Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan Kementerian Agama mengenai Penentuan Font dan Keyboard Pegon untuk Standar Nasional Indonesia (SNI) merupakan langkah awal menuju pelestarian aksara pegon lewat digitalisasi.

"Kami bersyukur agenda FGD yg ditunggu-tunggu oleh banyak pihak ini pada akhirnya bisa terealisasikan. Ini merupakan langkah awal untuk bisa mendiigitalisasikan aksara Pegon," kata Ketua Bidang Pengembangan Usaha, Kerja Sama, dan Pemasaran Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) pada Senin.

Heru, dalam pernyataannya mengatakan, aksara pegon merupakan karya intelektual ulama Nusantara yang berperan penting sebagai sarana penyebaran nilai-nilai keislaman dalam sejarah kebudayaan Nusantara. Hingga kini aksara Pegon masih banyak digunakan di kalangan Pesantren di Indonesia

"Ke depan, kami berharap pemanfaatan sarana digital bisa digunakan untuk kepentingan pendidikan, penelitian, syiar, dan literasi masyarakat Indonesia, khususnya di lingkungan pesantren dan lembaga keagamaan Islam. Semoga dari hasil FGD kali ini bisa disepakati fon dan papan ketik untuk digitalisasi aksara Pegon," harap Heru.

Kementerian Agama lewat Pusdiklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat baru-baru ini menyelenggarakan FGD dengan tema Penentuan Font dan Keyboard Pegon untuk Standar Nasional Indonesia (SNI).

Dalam Forum Diskusi ini, Kemenag turut mengundang perwakilan dari berbagai stakeholder, di antaranya Kemenko PMK, Kemenkominfo, dan Kemenperin. Selain itu ada juga perwakilan dari Badan Standardisasi Nasional (BSN), Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) dan Pegiat Aksara Nusantara.

Agenda FGD aksara pegon dibagi menjadi dua sesi, hari pertama membahas tentang sejarah aksara pegon, urgensi standardisasi font/rasmi/khat aksara Arab Pegon. Setelah itu dilanjutkan dengan pembahasan mengenai interelasi Jawa - Arab dalam aksara Arab Pegon dan perkembangan aksara jawi (Arab-Melayu).

Di hari berikutnya membahas lanjutan mengenai Standardisasi font/khat/rasmi Aksara Pegon, Standarisasi papan ketik/keyboard aksara Pegon. Kemudian dilanjutkan dengan perumusan standar aksara pegon digital, khat/rasmi dan karakter font aksara Pegon standar, perumusan tata letak papan tombol aksara pegon standar, perumusan transliterasi aksara Pegon standar dan perumusan Internationalize Domain Name (IDN) aksara Pegon.

Setelah menyelenggarakan FGD selama dua hari, nantinya hasil dari forum ini akan menjadi acuan untuk dipaparkan di Kongres Aksara Pegon yang rencananya akan diadakan tanggal 21-23 Oktober 2022 mendatang.

Baca juga: PANDI sambut baik Aksara Kawi masuk Unicode

Baca juga: PANDI ajak masyarakat manfaatkan "single sign on" U.ID

Baca juga: PANDI ajak semua pihak jaga kedaulatan digital Indonesia

Pewarta: Suryanto
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022