Pacitan, Jawa Timur (ANTARA) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, Minggu meresmikan wisata alam Watu Lakar, sebuah destinasi wisata bersejarah yang diyakini sebagai peninggalan Sunan Kalijaga yang berlokasi di Desa Sumberharjo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Datang berombongan bersama sejumlah pejabat di Kemendes PDTT, Halim Iskandar didampingi Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji menggunting pita tanda dibukanya wisata alam Watu Lakar yang telah dikembangkan infrastruktur serta sarana-prasarana pendukungnya untuk menjadi salah satu wisata unggulan berbasis pengelolaan desa.

"Alhamdulillah. Selamat atas potensi yang dimiliki. Semoga kemajuan dari pengelolaan wisata alam ini memberi manfaat, terutama bagi masyarakat sekitar dan desa dalam upaya mendongkrak pendapatan asli desa," kata Mendes Halim dalam pidato sambutannya.

Selama meninjau sarana dan prasarana yang telah dibangun di kawasan objek wisata Watu Lakar ini, menteri dari PKB ini tampak antusias. Dia berharap pengelolaan wisata berbasis desa di Desa Sumberharjo, Pacitan ini sukses dan bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain.

Menurutnya, Pemdes Sumberharjo cerdik dalam mengoptimalkan potensi wisata alamnya, sehingga menjadi bernilai ekonomi lebih tinggi tanpa harus "merusak" lingkungan yang ada.

"Kita bisa lihat para pedagangnya juga asli desa sini. Pembangunan wisata desa ini berbasis SDGs, pembangunan berkelanjutan yang dilakukan melalui pemutakhiran data mikro berbasis desa," ujarnya.

Wisata alam Watu Lakar selama ini dikenal sebagai objek situs bersejarah. Wahana alam yang didominasi tatanan struktur batu berundak seperti yang ada di Situs Gunung Padang itu memiliki nilai kesejarahan yang tinggi karena diyakini sebagai peninggalan Sunan Kalijaga.

Saat ini Wisata alam Watu Lakar lebih banyak menjadi tujuan wisata religi. Potensi itulah yang kemudian dibidik Pemdes Sumberharjo untuk mendongkrak perekonomian di desanya.

Infrastruktur dibangun, sarana dan prasarana sebagai wahana wisata desa juga dilengkapi. Total sudah Rp250-an juta dana yang bersumber dari DD/ADD serta swadaya masyarakat terserap.

Alhasil, wisata alam Watu Lakar kini terlihat lebih menarik untuk dikunjungi. Selain situs alamnya yang unik, dengan struktur batu menyerupai batu berundak kuno, beberapa fasilitas penunjang seperti jembatan gantung, hiasan payung di antara pepohonan, fasilitas outbond, menjadikan objek ini lebih instagramable.

"Ini sebuah kebanggaan bagi kita, dan saya mengajak kepada semuanya untuk mengikuti apa yang sudah dilakukan di Kabupaten Pacitan," kata Halim.

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji turut mengapresiasi dibukanya kembali wisata alam Watu Lakar. Ia pun menegaskan dukungan pemerintah daerah terhadap setiap ikhtiar desa dalam mewujudkan kemandirian ekonomi, seperti yang telah dilakukan Pemdes Sumberharjo dalam mengembangkan wisata alam Watu Lakar. (*)

Baca juga: Alokasi dana desa wujudkan masyarakat tangguh terhadap bencana
Baca juga: Menteri Desa PDTT resmikan bantuan pengembangan desa wisata di Magetan
Baca juga: Menteri Desa apresiasi pengembangan desa berbasis budaya di DIY

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022