sejumlah titik di jalan utama jalur Senggigi terkikis longsorMataram (ANTARA) - Sebanyak 1.080 warga di empat dusun di Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, terdampak banjir dan tanah longsor yang terjadi pada Minggu sore.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Kedararutan dan Logistik BPBD Lombok Utara, I Nyoman Juliada mengatakan banjir dan tanah longsor ini menerjang Dusun Setangi, Lendang Luar, Nipah dan Malimbu yang berada di Desa Malaka, Kecamatan Pemenang pada pukul 16.49 WITA.
"Ini akibat curah hujan yang cukup lebat di sertai angin kencang pada pukul 13.30-15.00 WITA, sehingga mengakibatkan banjir dan longsor di tujuh titik di wilayah Desa Malaka, Kecamatan Pemenang," ujarnya melalui melalui laporan BPBD Lombok Utara yang diterima wartawan di Mataram, Minggu.
Ia mengungkapkan akibat kejadian ini ruas jalan yang menghubungkan wilayah Kabupaten Lombok Utara dengan Kabupaten Lombok Barat menjadi terputus tertutup oleh material tanah longsor yang terjadi di jalur Setangi, Malimbu dan Nipah.
"Jalan utama tertutup total oleh material longsor dan pohon yang tumbang. Terdapat sejumlah titik di jalan utama jalur Senggigi terkikis longsor," ucap Juliada.
Baca juga: Ruas jalan Lombok Barat-Lombok Utara terputus akibat longsor
Baca juga: Tiga titik longsor di Jeneponto telan tiga korban
Selain itu, sejumlah rumah warga juga ikut terdampak banjir dan tanah longsor. Untuk Malimbu sebanyak 153 kepala keluarga (KK) atau 478 jiwa, Setangi 93 KK atau 281 jiwa dan Nipah 105 KK atau 321 jiwa.
"Dari laporan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka akibat kejadian ini," terangnya.
Menurutnya koordinasi terus dilakukan termasuk dengan Pemerintah Desa Malaka untuk asesmen masyarakat terdampak banjir dan longsor. Tidak hanya itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk penutupan jalan jalur Senggigi dan membersihkan material longsor dengan peralatan manual.
"Saat ini tim sudah berada di lokasi untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir dan tanah longsor," katanya.
Baca juga: Satu korban longsor Kebon Kelapa Bogor belum ditemukan
Selain itu, sejumlah rumah warga juga ikut terdampak banjir dan tanah longsor. Untuk Malimbu sebanyak 153 kepala keluarga (KK) atau 478 jiwa, Setangi 93 KK atau 281 jiwa dan Nipah 105 KK atau 321 jiwa.
"Dari laporan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka akibat kejadian ini," terangnya.
Menurutnya koordinasi terus dilakukan termasuk dengan Pemerintah Desa Malaka untuk asesmen masyarakat terdampak banjir dan longsor. Tidak hanya itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk penutupan jalan jalur Senggigi dan membersihkan material longsor dengan peralatan manual.
"Saat ini tim sudah berada di lokasi untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir dan tanah longsor," katanya.
Baca juga: Satu korban longsor Kebon Kelapa Bogor belum ditemukan
Baca juga: Dua korban longsor Jeneponto ditemukan meninggal dunia
Baca juga: Pakar Unpad sebut longsor bisa diantisipasi dengan melihat gejala
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022