Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku menimba ilmu dalam melayani warga selama 2,5 tahun memimpin Ibu Kota mendampingi Gubernur Anies Baswedan.
"Tak terasa setelah dua tahun perjalanan mengarungi kepemimpinan di Jakarta mendampingi Bapak Anies Baswedan. Sungguh nikmat luar biasa, tak terbayangkan sebelumnya bisa berkhidmat melayani," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Minggu.
Ilmu yang ia dapatkan itu di antaranya merasakan kondisi yang dirasakan warga, menyelami keinginan hingga melebur menjadi satu dengan warga.
Ia menuturkan selama memimpin Jakarta sembari belajar serta menambah pengalaman dan wawasan.
"Berbagai bentuk solusi ide, gagasan dan merasakan bagaimana perasaan warga, menyelami keinginan warga, melebur menjadi satu dengan apa yang dirasakan warga," katanya.
Selama 2,5 tahun memimpin Jakarta, dia merasakan kebersamaan bersama Gubernur DKI Anies Baswedan membangun Ibu Kota.
"Terima kasih Pak Anies atas kebersamaan membangun Jakarta yang mengalami berbagai kemajuan mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri," katanya.
Baca juga: Anies: Kerja untuk bangsa dan negara masih panjang
Riza juga meminta maaf kepada keluarganya termasuk sang anak yang kurang berkumpul bersama.
"Waktu kumpul sedikit waktu (untuk) makan bersama, Insya Allah dicatat sebagai amal kebaikan, terima kasih istriku atas kesabarannya," katanya.
Setelah tak lagi menjadi wakil gubernur DKI, Riza akan berkonsentrasi di partai untuk agenda politik selanjutnya. "Kini giliran saya mewujudkan cita-cita partai menghadirkan keadilan bagi warga," kata Riza.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI mendirikan panggung utama di halaman depan Pendopo Balai Kota Jakarta dan tiga panggung hiburan di Jalan Medan Merdeka Selatan bagi warga Ibu Kota yang hadir pada acara perpisahan itu.
Ribuan warga mengikuti acara perpisahan di Pendopo Balai Kota Jakarta.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono dijadwalkan dilantik di Kementerian Dalam Negeri pada Senin (17/10) menggantikan Anies Baswedan yang berakhir masa baktinya pada 16 Oktober 2022.
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022