Kuala Lumpur (ANTARA News) - Prototipe pertama Wahana Udara Tak Berawak (UAV) atau pesawat tanpa pilot Malaysia akan siap melakukan ujicoba dalam tiga bulan, Deputi Perdana Menteri Najib Tun Razak menyatakan Kamis. "Dalam masa tiga bulan kami akan memiliki model skala penuh untuk diujicoba dan hanya setelah tes itu kami akan memutuskan apakah akan membelinya atau tidak," kata Najib, yang juga menteri pertahanan. "Jika UAV tersebut memenuhi spesifikasi, terutama dalam kinerjanya, termasuk kamera dalam pesawat, kami dapat menyampaikan pesanan atas UAV buatan lokal untuk angkatan bersenjata Malaysia," katanya, sebagaimana dikutip kantor berita resmi Bernama. Sebuah konsorsium yang terdiri atas tiga perusahaan setempat kini membangun UAV pertama Malaysia. Beberapa analis mengemukakan bahwa UAV atau drone dapat melakukan fungsi yang sama seperti pesawat berawak, termasuk menembus pertahanan udara musuh dan menghancurkan sasaran dengan senjata berpembimbing presisi. Kegunaan drone telah terbukti dalam pertempuran yang sesungguhnya di Irak dan Afghanistan. Malaysia telah mengumumkan peningkatan secara besar-besaran persenjatannnya secara bertahap dalam beberapa tahun belakangan ini. Ini antara lain persetujuan membeli jet tempur Rusia senilai 900 juta dolar, kapal selam Perancis seharga 972 juta dolar, sistem rudal Inggris dan Rusia senilai 364 juta dolar dan tank serbu buatan Polandia seharga 368 juta dolar. (*)
Copyright © ANTARA 2006