kesadaran ini memerlukan motor penggerakJakarta (ANTARA) - Akademisi dari Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Dr dr Dwi Utami Anjarwati mengatakan keluarga berperan strategis dalam membangun kesadaran cuci tangan pakai sabun guna mencegah penyakit.
"Keluarga, utamanya seorang ibu, memiliki peran yang sangat penting dalam membangun kesadaran cuci tangan menggunakan sabun," kata Dwi Utami Anjarwati dihubungi dari Jakarta, Sabtu.
Dia menjelaskan, membangun kesadaran cuci tangan yang baik dan benar sejak usia dini sangat diperlukan bagi masing-masing individu.
"Namun kesadaran ini memerlukan motor penggerak dan motor penggeraknya adalah keluarga, terutama teladan seorang ibu," katanya.
Baca juga: Wamenkes: Hari Cuci Tangan Sedunia momen sadar bangun lingkungan sehat
Baca juga: Palyja edukasi praktik cuci tangan ke siswa SD 08 Cilandak
Pengajar Mikrobiologi di Fakultas Kedokteran Unsoed itu mengatakan, seorang ibu memiliki peran penting dalam rumah tangga serta memiliki posisi dan tanggung jawab yang tepat dalam membina keluarganya untuk menerapkan pola hidup sehat.
"Termasuk di antaranya menerapkan kebiasaan cuci tangan yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari," katanya.
Dwi Utami Anjarwati menambahkan, terdapat beberapa penyakit infeksi yang penularannya dapat dicegah dengan melakukan cuci tangan yang baik dan benar.
"Penyakit infeksi tersebut antara lain COVID-9, demam thypoid, serta penyakit-penyakit lain," katanya.
Menurutnya, sosialisasi dan edukasi perlu terus dilakukan guna membudayakan cuci tangan pakai sabun atau cairan khusus pembersih tangan di tengah masyarakat.
"Edukasi dapat dilakukan kepada keluarga-keluarga melalui kelompok-kelompok pemberdayaan yang ada di tengah masyarakat. Tujuannya agar kegiatan cuci tangan pakai sabun dapat menjadi rutinitas sehari-hari," katanya.
Baca juga: Cuci tangan pakai sabun tak hanya berlaku saat pandemi
Pengajar Mikrobiologi di Fakultas Kedokteran Unsoed itu mengatakan, seorang ibu memiliki peran penting dalam rumah tangga serta memiliki posisi dan tanggung jawab yang tepat dalam membina keluarganya untuk menerapkan pola hidup sehat.
"Termasuk di antaranya menerapkan kebiasaan cuci tangan yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari," katanya.
Dwi Utami Anjarwati menambahkan, terdapat beberapa penyakit infeksi yang penularannya dapat dicegah dengan melakukan cuci tangan yang baik dan benar.
"Penyakit infeksi tersebut antara lain COVID-9, demam thypoid, serta penyakit-penyakit lain," katanya.
Menurutnya, sosialisasi dan edukasi perlu terus dilakukan guna membudayakan cuci tangan pakai sabun atau cairan khusus pembersih tangan di tengah masyarakat.
"Edukasi dapat dilakukan kepada keluarga-keluarga melalui kelompok-kelompok pemberdayaan yang ada di tengah masyarakat. Tujuannya agar kegiatan cuci tangan pakai sabun dapat menjadi rutinitas sehari-hari," katanya.
Baca juga: Cuci tangan pakai sabun tak hanya berlaku saat pandemi
Baca juga: Masyarakat ditantang buat video singkat cara cuci tangan
Sementara itu, Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengingatkan masyarakat bahwa mencuci tangan dengan cara yang benar merupakan salah satu upaya untuk mencegah penularan penyakit.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto mengajak masyarakat untuk mulai meningkatkan kualitas kebersihan diri dengan cuci tangan agar terhindar dari beberapa penyebaran penyakit.
Menurut dia, Hari Cuci Tangan Sedunia yang diperingati setiap tanggal 15 Oktober dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai pentingnya cuci tangan pakai sabun sebagai cara yang efektif dan murah untuk mencegah berbagai penyakit.
Baca juga: PMI Kota Sukabumi kampanyekan pentingnya mencuci tangan
Sementara itu, Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengingatkan masyarakat bahwa mencuci tangan dengan cara yang benar merupakan salah satu upaya untuk mencegah penularan penyakit.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto mengajak masyarakat untuk mulai meningkatkan kualitas kebersihan diri dengan cuci tangan agar terhindar dari beberapa penyebaran penyakit.
Menurut dia, Hari Cuci Tangan Sedunia yang diperingati setiap tanggal 15 Oktober dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai pentingnya cuci tangan pakai sabun sebagai cara yang efektif dan murah untuk mencegah berbagai penyakit.
Baca juga: PMI Kota Sukabumi kampanyekan pentingnya mencuci tangan
Baca juga: Budayakan cuci tangan dengan sabun
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022