Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal

Kendari (ANTARA) - Gempa dangkal kedalaman 3 kilometer mengguncang wilayah Kecamatan Tiworo Selatan Kabupaten Muna Barat di Sulawesi Tenggara, Sabtu, pukul 14.50 Wita, sebut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kendari.

Kepala Stasiun Geofisika Kendari, Rudin, dalam keterangan tertulisnya diterima di Kendari, Sabtu, mengatakan gempa bermagnitudo 3,9 terletak pada koordinat 4,90 Lintang Selatan dan 122,38 Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 2,5 km barat daya Tiworo Selatan, Muna Barat.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal. Gempa ini merupakan gempa bumi susulan," katanya.

Sebelumnya BMKG menyatakan aktivitas sesar lokal memicu gempa bumi dangkal dengan magnitudo 3,2 di Kabupaten Muna Barat, Provinsi Sulawesi Tenggara, pada Jumat (14/10) pukul 04.03 Wita.

Rudin menerangkan gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal di barat daya Tiworo Selatan, Kabupaten Muna Barat.

Baca juga: Aktivitas sesar lokal picu gempa dangkal di Muna Barat Sultra

Baca juga: Gempa dangkal kedalaman 5 km guncang Anggalomoare Konawe Sultra

Gempa tersebut, menurut Stasiun Geofisika Kendari berpusat sekitar 2,5 kilometer tenggara Kecamatan Tiworo Selatan, Muna Barat pada skala III sampai IV MMI.

Pada skala III MMI getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Sedangkan pada skala IV MMI dirasakan oleh orang banyak baik di dalam maupun di luar rumah, jendela dan pintu bergetar akibat getaran.

Meski begitu, dia menyebut, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," kata Rudin.

Baca juga: Gempa magnitudo 5,2 di Kendari tak berpotensi tsunami

Baca juga: Gempa kedalaman 13 km guncang wilayah Lasalimu Kabupaten Buton Sultra

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022