Jakarta (ANTARA) - Pakaian dapat membawa kuman bahkan jika terlihat bersih dan seseorang yang mengenakannya tidak berada di lingkungan berkuman, menurut dokter penyakit menular di Texas, Nikhil Bhayani, MD, FIDSA.
Menurut dia, seperti disiarkan Livestrong, 11 Oktober lalu, mikroba seperti Salmonella, E. coli, dan Staphylococcus dapat menempel pada kain dan akan bertahan untuk sementara waktu.
Penelitian dalam jurnal GMS Hygiene and Infection Control menunjukkan mikroba ini dapat bertahan 90 hari di kapas dan lebih dari 200 hari untuk polieste. Dari sana, kuman dapat berpindah langsung ke kulit.
Baca juga: Empat tips agar tak malas rawat kulit
Setelah itu, ada kemungkinan kuman dapat menginfeksi seseorang dan membuatnya sakit, terutama jika dia mengenakan pakaian yang sama untuk waktu yang lama.
Bhayani mengatakan, risiko infeksi lebih tinggi jika seseorang memiliki sistem kekebalan yang lemah. Namun pada akhirnya, siapa pun bisa sakit bila tidur dengan pakaian kotor.
Penyakit menular bukan satu-satunya perhatian di sini. Jika seseorang memiliki alergi musiman, serbuk sari yang menempel pada pakaian saat dia berada di luar dapat memicu gejala, mengganggu tidur atau membuat dia pengap dan sesak di pagi hari.
Itulah alasan mengapa para pakar alergi, termasuk di American College of Allergy, Asthma, & Immunology, selalu merekomendasikan untuk melepas pakaian luar dan mandi segera setelah seseorang masuk ke dalam rumah.
Jadi, sebaiknya berganti pakaian adalah pilihan terbaik seseorang, kata Bhayani. Menurut dia, jika seseorang benar-benar tidak memiliki energi untuk melepas pakaian yang dia kenakan ke luar sebelum tidur, setidaknya dekontaminasi ruang tidur dengan mencuci seprai keesokan paginya.
Baca juga: 10 langkah jaga kesehatan kulit saat pancaroba
Baca juga: Dokter sarankan dua produk ini demi jaga kesehatan kulit
Baca juga: Peremajaan kulit dapat dilakukan sejak usia produktif
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022