Bisnis narkoba telah menjadi dunia kejahatan yang amat rentan bagi aparat kepolisian untuk tidak ikut arus di dalamnya.Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh menyarankan dilakukan tes urine secara mendadak setiap saat untuk melumpuhkan jaringan narkoba tanpa menyeret aparat Korps Bhayangkara ikut serta dalam jaringannya bahkan ikut menikmatinya.
"Salah satu cara terampuh mencegah dan mengatasi jebakan bisnis hitam narkoba, agar tidak menyasar aparat kepolisian adalah lakukan tes urine secara mendadak setiap saat. Hukum seberat-beratnya aparat yang memperoleh hasil positif dalam uji klinis itu," kata Pangeran, di Jakarta, Sabtu, terkait penangkapan Irjen Pol Teddy Minahasa yang diduga terlibat dalam peredaran narkoba.
Pangeran mengatakan kejahatan narkoba yang menjadi target kepolisian untuk diberantas, namun faktanya juga menyisakan persoalan yang rawan bagi aparat kepolisian.
Hal itu, menurut dia, karena dunia narkoba merupakan kejahatan dengan perputaran uang senilai puluhan hingga ratusan triliun rupiah.
"Artinya bisnis narkoba telah menjadi dunia kejahatan yang amat rentan bagi aparat kepolisian untuk tidak ikut arus di dalamnya. Di sini tantangan terbesar yang dihadapi Kapolri," ujarnya pula.
Dia mengingatkan bahwa aparat kepolisian adalah aparat penegak hukum yang harus berdiri di depan untuk menghentikan penyalahgunaan narkoba.
Karena itu, dia menilai sudah tepat apabila saran beberapa pihak yang meminta seluruh oknum dan personel kepolisian terlibat kasus narkoba diperiksa secara terbuka dan transparan.
"Pemeriksaan secara terbuka dan transparan itu sudah tepat, karena penyalahgunaan narkoba adalah musuh besar bangsa Indonesia, khususnya generasi muda," ujarnya pula.
Baca juga: Polisi: Hasil tes urine sementara sopir bus kecelakaan positif sabu
Baca juga: Seluruh polisi Sidoarjo tes urine usai penangkapan Kapolsek Sukodono
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022