Banjarmasin (ANTARA) - Sebagai salah satu upaya untuk mendukung pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang selaras dengan kemajuan teknologi, OBAT Apps kembali menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan pengurus Program Studi Farmasi, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.

Penandatanganan perpanjangan MoU tersebut dihadiri oleh Direktur OBAT Apps, apt. Ashari Wahyu B.A., S.Farm, Dekan Fakultas Farmasi, apt. Risya Mulyani, M.Sc, serta Ketua Program Studi S1 Farmasi UMBJM, apt. Andika, M.Farm pada 10 Oktober 2022.

“Kerja sama yang kami jalin dengan OBAT Apps selama 3 tahun ini banyak membawa perubahan positif bagi jurusan Farmasi UMBJM. Salah satunya yaitu memperoleh predikat ‘Baik Sekali” untuk program studi S1 Farmasi oleh Badan Akreditasi Nasional- Perguruan Tinggi (BAN-PT) pada bulan ini,” terang Andika ketika dihubungi pada lain kesempatan.

Andi juga menambahkan bahwa serangkaian agenda kerja sama berkaitan dengan pelaksanaan tridharma perguruan tinggi untuk mengoptimalkan farmasi klinis berbasis komunitas, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Untuk sampai pada status akreditasi tersebut pihaknya telah menggunakan aplikasi OBAT Apps untuk pembelajaran online selama pandemi, hingga mengikuti acara pertukaran mahasiswa dan dosen dalam rangkaian mobility program. Hal tersebut selaras dengan visi-misi Fakultas Farmasi UMBJM yaitu, mewujudkan lulusan berdaya saing tinggi, terampil, islami, dan berjiwa entrepreneur.

Senada dengan yang disampaikan oleh Andi, Risya juga menerangkan bahwa OBAT Apps dan prodi D3 Farmasi bisa bersama-sama mensupport proses pembelajaran terhadap materi maupun soft skills.

Menurut Ashari, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia untuk tenaga kefarmasian tidak hanya dibebankan pada mahasiswa saja, tetapi juga perlu dilakukan oleh seluruh civitas akademik. “Kami senang dapat mendukung percepatan capaian visi Fakultas Farmasi UMBJM dengan mempersiapkan Sumber Daya Manusia serta sistem pembelajaran secara komprehensif,” ujar Ashari.

Selain itu, kedua belah pihak ini berharap kerja sama yang dilakukan menginjak tahun ke-4 ini dapat membuka peluang-peluang baru bagi program studi Farmasi baik pada jenjang D3 maupun S1.

“Ke depannya kami berharap agar bisa terus berbenah meningkatkan kualitas pembelajan farmasi. Misalnya saja mencapai target kelulusan Uji Kompetensi Tenaga Teknik Kefarmasian (UKTTK) menjadi 100 persen. Selain itu, dengan berbekal akreditasi yang terus meningkat, kami berharap dapat membuka program studi profesi apoteker bagi mahasiswa yang telah menamatkan S1. Hal ini menjadi pertimbangan agar rantai pembelajaran dapat berjalan secara berkelanjutan,”

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2022