Jembatan tersebut berada di Sungai Cimadur dan menjadi salah satu akses penghubung antara Desa Cimancak dan Desa Bayah Timur, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak.
"Saya juga akan berkoordinasi dengan Bupati Lebak, kalau melihat dari keadaan tadi maka perlu gerak cepat untuk kita membuat jembatan darurat," kata Al Muktabar di Serang, Jumat.
Dikatakan Al Muktabar, Pemprov Banten bersama Pemkab Lebak bersama-sama mengupayakan untuk meminjam jembatan darurat jenis bailey ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Baca juga: Jembatan putus, Warga Bayah gunakan perahu karet untuk menyeberang
Baca juga: Banjir dan tanah longsor menyebabkan 124 rumah rusak di Lebak
"Jembatan darurat itu mudah-mudahan bisa menjadi solusi bagi hubungan transportasi di kawasan yang tadi terdampak bencana dengan jembatan yang roboh," katanya.
Untuk sementara, kata Al Muktabar, pihaknya telah memasang tali seling baja sebagai alat untuk membantu penyeberangan serta terdapat beberapa perahu karet.
"Nah, sementara ini kita sudah siapkan tadi pemandu tali seling untuk dijadikan alat dalam rangka penyeberangan darurat dan perahu karet yang bisa dikerahkan dalam waktu dekat ini," kata dia.
Sementara, Ketua DPRD Provinsi Banten Andra Soni berharap dalam penanganan bencana tersebut dapat dilakukan dengan bersama-sama, baik itu Pemkab Lebak, Pemerintah Provinsi Banten dan juga Pemerintah pusat.
"Penanganan bencana ini harus dilakukan bersama-sama, banyak hal yang bisa kita koordinasikan untuk mengatasi bencana banjir dengan cepat," katanya.
Kepala Dinas PUPR Provinsi Banten Arlan Marzan telah melakukan asesmen dan telah membawa surat peminjaman jembatan darurat jenis bailey yang telah ditandatangani oleh Bupati Lebak ke Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) untuk disampaikan kepada Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian PUPR.
"Kita nanti tunggu izin dari Dirjen Bina Marga terkait permohonan pinjaman jembatan bailey. Pemasangan jembatan itu sekitar 2-3 bulan," katanya.
Ia juga menuturkan, pihaknya saat ini tengah memasang bronjong sepanjang 450 meter di salah satu sisi sungai Cimadur.
"Bronjong sebagian sudah terpasang dan ini sedikit terhambat akibat luapan sungai, serta kita rencanakan akan dinaikkan kembali tinggi bronjong itu 1,5 meter," katanya.
Selain itu, ia juga menuturkan dari hasil pemantauan yang dilakukan terhadap infrastruktur sungai dan jalan yang menjadi wewenang Provinsi Banten yang terdampak akibat bencana banjir beberapa waktu lalu.
Di antara ruas jalan daerah Cikotok sekitar 500 meter, termasuk lokasi yang dekat dengan masjid yang terdampak banjir di mana dibutuhkan pemasangan drainase sekitar 500 meter dan sodetan ke arah Sungai Cimadur.
"Hasil pemantauan sudah disampaikan ke pimpinan. Sungai Cimadur yang menjadi perlintasan diidentifikasi sepanjang 500 meter menjadi prioritas penanganan, kemudian Sungai Ciwaru kurang lebih 50 meter yang dibutuhkan penanganan tanggul berupa beton atau bronjong. Kemudian Sungai Cibareno hasil identifikasi sekitar 1,5 km dengan ketinggian 3 meter yang harus di lakukan tanggul seperti di Sungai Cimadur," kata Arlan.*
Baca juga: Puluhan anak korban banjir di Lebak jalani trauma healing
Baca juga: Diterjang banjir, jembatan gantung putus di Lebak diminta diperbaiki
Pewarta: Mulyana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022