Pontianak (ANTARA) - Sebanyak 164 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di perusahaan Ta Ann Plantation Naman Sdn Bhd di Sibu, Sarawak Malaysia mendapatkan pelayanan penggantian paspor dari KJRI Kuching.
“Pelayanan penggantian paspor jemput bola ini menandakan pemerintah selalu hadir di tengah-tengah saudara-saudara (PMI)," kata Staf Pelaksana Imigrasi KJRI Kuching, Ronny Fajar Purba di Sibu, Jumat.
Selain itu, pihaknya telah melakukan foto ulang kepada sebanyak 50 PMI yang bekerja di perusahaan itu, hal itu dilakukan karena adanya kesalahan teknis pada saat pengambilan foto pada pelayanan pergantian paspor beberapa waktu lalu.
“Dalam melakukan pergantian paspor, tidak semua pemohon kami beri pergantian paspor, seperti bagi PMI yang telah berumur di atas 45 tahun, karena yang bersangkutan tidak bisa lagi mendapat visa kerja,” katanya.
Ronny menjelaskan, sebagai penggantinya bagi mereka yang tadi tidak bisa mendapatkan penggantian paspor akan diganti dengan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP).
“Jadi mereka kita beri SPLP sebagai pengganti paspor untuk yang bersangkutan bisa pulang ke Indonesia. Dan ini bentuk perhatian pemerintah dalam membantu para pekerja Indonesia yang ada di Sarawak, Malaysia,” katanya.
Sementara itu, Kumar Perwakilan dari Ta Ann Plantation Naman Sdn Bhd mengatakan, kerja sama yang baik dengan KJRI Kuching ini telah lama pihaknya lakukan, salah satunya pelayanan penggantian paspor, yang hingga saat ini sudah lima kali dilakukan di perusahaannya.
“Dan ini memang sangat menguntungkan kami dan bagi pekerja yang berasal dari Indonesia. Selain itu dengan pelayanan jemput bola ini juga membuat para pekerja asal Indonesia, menjadi merasa aman selama bekerja di perusahaan kami,” ujarnya.
Menurut Kumar, selama ini kepada para PMI perusahaan selalu memperhatikan, baik itu masalah keamanan bekerja, pendapatan bahkan ada tambahan bonus bagi pekerjanya yang rajin bekerja.
Selain itu, pihaknya pun selalu memperhatikan kelengkapan dokumen, seperti paspor dan dokumen lain agar para pekerja Indonesia yang bekerja di perusahaannya merasa aman dan nyaman.
“Bahkan ada PMI asal NTT yang betah bekerja di sini selama 25 tahun," katanya.
Pewarta: Andilala dan Slamet Ardiansyah
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022