Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan penguatan sumber daya manusia (SDM) di bidang bioteknologi di Indonesia mampu meningkatkan resiliensi sektor kesehatan secara nasional.

Hal itu disampaikannya saat membuka acara "Training of Trainers" yang dihelat Ikatan Program Studi Bioteknologi Indonesia (IPSBI) menggandeng salah satu pihak swasta di industri teknologi kesehatan.

"Kemajuan peralatan teknologi tidak akan cukup dalam pengembangan bioteknologi khususnya untuk meningkatkan resiliensi kesehatan. Justru aset terpenting yang harus kita jaga serta kita tingkatkan adalah kualitas SDM," kata Budi Gunadi Sadikin membuka acara peningkatan kapasitas para talenta bioteknologi di Tanah Air itu secara daring, Jumat.

Baca juga: AIPI: Bidang bioteknologi Indonesia tertinggal dari negara lain

Budi menyebutkan bioteknologi selalu erat hubungannya dalam perkembangan dunia kesehatan mulai dari menghadirkan produk pencegahan penyakit hingga penguatan kesehatan.

Terutama di masa pandemi COVID-19, berkat adanya bioteknologi penanganan untuk mengendalikan SARS-CoV-2 menjadi lebih efektif.

Para peneliti bioteknologi dalam waktu yang padat berhasil mengembangkan vaksin dengan memanfaatkan informasi genetik patogen dan kini dikenal dengan vaksin mRNA (messenger RNA).

Padahal jika berkaca pada metode konvensional, pembuatan vaksin bisa memakan waktu yang panjang hingga 10 tahun.

Perkembangan teknologi yang begitu cepat tentunya memang membantu perkembangan sektor kesehatan, namun itu semua tidak cukup jika tidak dibarengi dengan kapasitas memadai dari talenta yang mengerjakannya.

Untuk itu ia berharap agar para peneliti maupun talenta bioteknologi di Indonesia dapat ikut menciptakan inovasi yang dapat berguna untuk ketahanan kesehatan nasional.

"Diperlukan talenta terbaik Indonesia yang mampu memanfaatkan teknologi ini, memanfaatkan datanya, menciptakan pembaruan, dan menjadikannya produk yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Ia juga berharap agar setelah meningkatkan kapasitas, para talenta bioteknologi di Indonesia bisa membagikan ilmunya ke individu lainnya dengan demikian akan lebih banyak ide dan ilmu yang bisa dikembangkan di masa mendatang.

Baca juga: Menkes: BGSi dan Etana menandai kemandirian bioteknologi Indonesia

Baca juga: UI jadi tuan rumah kongres komunitas bioteknologi Asia di Bali

Baca juga: Menkes ajak universitas bangun ekosistem startup berbasis bioteknologi

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022