Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Bidang Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmat Gobel mengatakan Indonesia dan Uzbekistan membuat sejumlah kesepakatan untuk mempererat hubungan kedua negara.
"Ada lima bidang yang bisa dimasuki, yaitu perdagangan, industri, kebudayaan, pendidikan, dan pariwisata," kata Gobel dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Gobel mengatakan hal itu saat bertemu Gubernur Bukhara, Uzbekistan, Botir K. Zaripov bersama Duta Besar Uzbekistan untuk Indonesia Ulugbek Rozukulov dan sejumlah pengusaha dari negara tersebut.
Pada 2020, Gobel mengaku mengunjungi Uzbekistan atas undangan dari pemerintah setempat. Dalam kunjungan itu, dia mengatakan kedua pihak membuat sejumlah kesepakatan untuk mempererat hubungan kedua negara, salah satunya terkait perjanjian resiprokal dalam lalu lintas produk pertanian untuk kedua negara.
Menurut Gobel, terdapat potensi bagi Indonesia dan Uzbekistan untuk mempererat hubungan antarnegara.
Baca juga: Presiden Xi tiba di Uzbekistan untuk lawatan kenegaraan dan KTT SCO
Bukhara adalah salah satu provinsi di Uzbekistan yang merupakan tempat kelahiran Imam Bukhori, salah satu perawi hadis terpenting dalam Islam. Gobel mengatakan dia akan melakukan lawatan lagi ke Uzbekistan dalam waktu dekat bersama sejumlah ulama dari Indonesia untuk berziarah ke makam Imam Bukhori.
"Bagi saya, yang pertama adalah people to people dan heart to heart relationship. Karena itu, saya akan mengajak sejumlah ulama untuk berziarah ke kuburan Imam Bukhori," kata Gobel.
Sementara itu, dalam pertemuan tersebut Botir mengatakan kedatangannya merupakan perintah dari Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev. Menurut Botir, Presiden Shavjat memerintahkan para gubernurnya untuk datang ke Indonesia.
Hal itu menunjukkan Indonesia memiliki posisi penting bagi Uzbekistan. Selain itu, nama Presiden pertama RI Soekarno juga terkenal di Uzbekistan karena memiliki kaitan dengan revitalisasi kuburan Imam Bukhori.
Dalam pertemuan itu, Botir menawarkan sejumlah kerja sama, seperti perdagangan kapas, kopi, teh, ceri, delima, melon, elektronika, pembangkit listrik tenaga surya, minyak, dan gas.
Selain itu, katanya, Uzbekistan menyiapkan lahan seluas 200 hektar untuk pembangunan kawasan pariwisata. Untuk itu, ia mengundang pengusaha dari Indonesia untuk berinvestasi di sektor pariwisata.
Baca juga: Puan dorong peningkatan kerja sama Indonesia-Uzbekistan
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022