Singapura (ANTARA) - Harga minyak tergelincir di awal perdagangan Asia pada Jumat, karena persediaan minyak mentah dan bensin AS melonjak, sementara Arab Saudi dan Washington terus berselisih mengenai rencana OPEC+ untuk memangkas produksi.
Minyak mentah berjangka Brent turun 15 sen atau 0,2 persen, menjadi diperdagangkan di 94,42 dolar AS per barel pada pukul 00.34 GMT. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 21 sen atau 0,2 persen, menjadi diperdagangkan di 88,90 dolar AS per barel.
Lonjakan stok minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan, bersama dengan kenaikan stok bensin, membebani harga minyak. Persediaan minyak mentah meningkat 9,9 juta barel dalam seminggu hingga 7 Oktober menjadi 439,1 juta barel, Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan, jauh lebih besar dari ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk kenaikan 1,8 juta barel.
Persediaan bensin melonjak 2 juta barel dalam seminggu menjadi 209,5 juta barel, dibandingkan dengan perkiraan analis yang turun 1,8 juta barel.
Menjaga harga agar tidak jatuh lebih jauh adalah penurunan tajam dalam stok sulingan karena permintaan minyak pemanas diperkirakan akan meningkat saat musim dingin mendekat.
Sementara itu, Arab Saudi dan Amerika Serikat terus berselisih soal keputusan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, pekan lalu untuk memangkas target produksi minyaknya. Arab Saudi, pemimpin de facto OPEC, menolak kritik oleh Washington sebagai "tidak berdasarkan fakta" dan bahwa permintaan AS untuk menunda pemotongan selama sebulan akan memiliki konsekuensi ekonomi yang negatif.
Gedung Putih mengatakan telah memberikan Saudi dengan analisis yang menunjukkan pengurangan dapat merugikan ekonomi global dan menuduh Saudi menekan anggota OPEC lainnya pada pemungutan suara. Pejabat kedua negara diperkirakan akan segera melanjutkan diskusi.
Baca juga: Arab Saudi-Amerika Serikat bentrok karena pemotongan minyak OPEC+
Baca juga: Arab Saudi bantah 'motif politik' di balik pemangkasan produksi minyak
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022