Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman berakhir lebih tinggi pada perdagangan Kamis waktu setempat (13/10/2022), berbalik menguat dari penurunan selama enam hari berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt terangkat 1,51 persen atau 183,32 poin menjadi menetap di 12.355,58 poin.
Indeks DAX 40 tergelincir 0,39 persen atau 47,99 poin menjadi 12.172,26 poin pada Rabu (12/10/2022), setelah tergerus 0,43 persen atau 52,69 poin menjadi 12.220,25 poin pada Selasa (11/10/2022), dan turun tipis 0,06 poin atau 0,00 persen menjadi 12.272,94 poin pada Senin (10/10/2022).
Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, sebanyak 31 saham berhasil mencatat keuntungan, sementara delapan saham mengalami kerugian dan satu saham diperdagangkan tidak berubah.
Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi indeks DAX 40.
Deutsche Bank AG, sebuah perusahaan jasa keuangan dan bank investasi multinasional Jerman melambung 7,34 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.
Disusul oleh saham perusahaan energi terbarukan yang menawarkan pembangkit listrik dan transmisi, konsultasi teknis, dan operasional Siemens Energy AG melonjak 4,60 persen, serta perusahaan yang mengembangkan dan memproduksi mesin pesawat dan menawarkan dukungan mesin pesawat komersial MTU Aero Engines AG bertambah 4,52 persen.
Di sisi lain, Symrise AG, perusahaan produsen utama perasa dan wewangian multinasional Jerman mencatat kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terpuruk 3,09 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan properti dan pengembang real estat Jerman Vonovia SE yang kehilangan 1,22 persen, serta perusahaan multinasional Jerman yang memproduksi dan menjual produk perawatan pribadi dan perekat sensitif tekanan Beiersdorf AG melemah 1,17 persen.
Baca juga: Saham Prancis setop rugi beruntun, indeks CAC 40 bangkit 1,04 persen
Baca juga: IHSG melemah seiring pasar masih khawatirkan kebijakan agresif The Fed
Baca juga: Rupiah ditutup melemah, pelaku pasar tunggu rilis data inflasi AS
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022