Sekitar jam 08.00 WIB para pelajar ini lagi duduk di warung
Jakarta (ANTARA) - Petugas gabungan anggota Satuan Polisi Pamong Praja dan Babinsa Kelurahan Sungai Bambu, Tanjung Priok mencegah potensi tawuran dari sembilan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di daerah itu saat mereka tertangkap sedang membolos.

Kepala Satpol PP Sungai Bambu Arie Septianto saat dikonfirmasi di Jakarta Utara, Kamis, mengatakan penertiban itu diikuti dengan pembinaan kepada para pelajar agar terhindar dari tawuran.

"Sekitar jam 08.00 WIB para pelajar ini lagi duduk di warung. Anggota Satpol PP Sungai Bambu dibantu Babinsa kemudian membawa mereka ke kelurahan untuk pembinaan," kata Ari.

Sembilan pelajar sekolah menengah kejuruan tersebut diciduk di warung kopi Jalan Ganggeng VIII Tanjung Priok, Jakarta Utara saat jam pelajaran.

Baca juga: Polisi sebut tawuran remaja Jakarta untuk tunjukkan jati diri

Para pelajar yang seluruhnya laki-laki itu juga tertangkap membawa botol minuman keras di dalam tas.

Ari mengatakan penertiban tersebut terjadi situasional mengingat para pelajar yang membolos tersebut bukan berasal dari sekolah di Kelurahan Sungai Bambu, tapi kelurahan lain di Kecamatan Tanjung Priok.

Petugas gabungan bersama Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat kemudian menasehati para pelajar itu hingga para pelajar tersebut mengaku mereka berpatungan untuk membeli minuman keras tersebut.

Berdasarkan pengakuan dan bukti botol minuman keras tersebut, petugas lalu memanggil guru dan wakil kepala sekolah tempat belajar para pelajar tersebut guna memastikan pengawasan kepada mereka dapat diperketat.

Baca juga: Polisi tetapkan satu tersangka tawuran pelajar di Tanjung Duren

Ari mengatakan pembinaan yang paling utama datang dari orang tua dan guru.

"Oleh karena itu, siswa tersebut dikembalikan ke pihak orang tuanya dan agar orang tuanya juga menasehati dan mengawasi anaknya," ujar dia.

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022