Pancasila ada di kampung ini, dari sila satu sampe lima
Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berharap Kampung Kerukunan Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Tebet, Kota Administrasi Jakarta Selatan mewujudkan keberagaman di wilayahnya.
"Di DKI Jakarta ini sangat heterogen dan sangat beragam. Baik itu suku, adat istiadat, agama, perwakilan lembaga tinggi baik sifatnya nasional bahkan internasional, belum lagi ada duta besar dari berbagai bangsa," kata Ariza dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Kamis.
Ariza menuturkan keberadaan kampung ini patut diapresiasi sehingga nantinya melahirkan konsep kerukunan yang diperbanyak di Jakarta.
Menurutnya, Jakarta menjadi pusat pertemuan banyak etnis dan golongan se-Indonesia mulai dari suku Aceh hingga Papua.
Adapun hal ini semakin menguatkan prinsip Pancasila yakni berbeda-beda tapi tetap satu.
Baca juga: Kampung Kerukunan di Jaksel untuk kolaborasi antarumat agama
Maka dari itu, lanjutnya, DKI Jakarta harus damai dan rukun sebagai kekuatan serta alat pemersatu bangsa.
"Perbedaan berpotensi terjadinya konflik dan perselisihan. Tapi, kita punya Pancasila, perbedaan antara kita, jadi sebuah keberagaman dan bahkan kekuatan," ujarnya.
Senada dengan Ariza, Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta, Nova Harivan Paloh mengatakan, sebagai warga yang tumbuh di lingkungan Gudang Peluru, Kelurahan Kebon Baru, banyak pelajaran yang didapat sejalan dengan adanya kerukunan di lingkungannya.
"Pancasila ada di kampung ini, dari sila satu sampe lima. Berbicara toleransi, tepo seliro, saya belajar di kampung ini dari waktu TK," ungkapnya.
Nova pun bangga ketika kampungnya didaulat menjadi Kampung Kerukunan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Baca juga: Warga Kampung Sawah, contoh kerukunan sejati
"Saya berbangga hati, kampung ini didaulat jadi kampung terbaik, jadi kampung kerukunan. Ke depan, toleransi kita jalankan terus," katanya.
Kampung Kerukunan diresmikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Taman Angsa Gudang Peluru.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022