Dhaka (ANTARA) - DHAKA, 13 Oktober (Xinhua) -- Warisan arsitektural di seluruh dunia Islam sangat kaya, dan tidak terkecuali di Bangladesh, yang merupakan negara mayoritas Muslim.

Ada banyak bangunan Islami yang ikonis termasuk masjid, istana, makam, dan benteng di Bangladesh.

Salah satu tambahan yang baru untuk warisan tersebut di Bangladesh adalah Jembatan Persahabatan Bangladesh-China kedelapan, yang dibangun dengan dana dari pemerintah China.

Weng Changmin, wakil manajer proyek tersebut, mengatakan kepada Xinhua baru-baru ini bahwa butuh waktu lebih dari empat tahun untuk membangun jembatan itu, yang secara resmi dibuka untuk lalu lintas pada 4 September lalu.

Infrastruktur tersebut merupakan bukti persahabatan antara China dan Bangladesh. Desain jembatan itu menggabungkan sebuah kubah bergaya Islami dan simpul China, yang mencerminkan ikatan antara China dan Bangladesh serta budaya kedua negara tersebut, katanya.

Jembatan sepanjang 2,96 kilometer itu, yang secara resmi dikenal sebagai Bangmata Begum Fazilatun Necha Mujib 8th Bangladesh China-Friendship Bridge, melintasi Sungai Kocha di Distrik Pirojpur, 185 kilometer sebelah barat daya Dhaka, ibu kota Bangladesh.

Jembatan itu tanpa diduga menjadi tempat wisata populer di wilayah tersebut. Wisatawan lain, Saiful Islam, mengenang betapa sulitnya menyeberangi sungai itu sebelum ada jembatan tersebut.

"Saya datang untuk melihat Jembatan Persahabatan Bangladesh-China kedelapan," ungkap seorang pengunjung bernama Nasreen Jahan Mukta kepada Xinhua.

"Jembatannya sangat indah. Orang-orang di wilayah Bangladesh selatan mendapat banyak manfaat dari jembatan itu. China selalu menjadi teman dan semoga akan tetap menjadi teman bagi Bangladesh. (Saya ucapkan) terima kasih banyak kepada mereka."

Pengunjung lainnya, Shahnewaz Khan, mengatakan bahwa gerbang dan pagar di kedua sisi jembatan tersebut dibuat menggunakan sebuah pola yang mirip dengan desain masjid dan sangat indah.

"Terima kasih banyak kepada pemerintah Bangladesh dan pemerintah China untuk (jembatan) ini," ujarnya, menambahkan bahwa jembatan itu telah mengakhiri layanan feri yang berbahaya lainnya di wilayah tersebut.

Wisatawan lain, Saiful Islam, mengenang betapa sulitnya menyeberangi sungai itu sebelum ada jembatan tersebut

"Dulu kami mengalami banyak kesulitan untuk pergi ke seberang. Sekarang dengan adanya jembatan, kami bisa bepergian bolak-balik dari Pirojpur ke Kaukhali tanpa kesulitan. Dan kami tidak perlu lagi menunggu feri."

Sejak 1980-an, delapan jembatan persahabatan Bangladesh-China telah dibangun dengan bantuan China di seluruh Bangladesh.


Pewarta: Xinhua
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022