Jakarta (ANTARA News) - Kemacetan luar biasa terjadi di berbagai kawasan Ibukota Jakarta, Kamis, akibat hujan deras dan tidak disiplinnya pengendara mobil dan sepeda motor serta armada angkutan umum baik bus, metromini, Kopaja atau pun bajaj. Kemacetan parah akibat hujan deras ini merupakan yang kedua kalinya terjadi dalam pekan ini setelah Selasa lalu (11/4). "Penumpukan" mobil, sepeda motor, bajaj, metromini dan bus antara lain terjadi di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, terutama di perempatan Tugu Patung Tani. Akibatnya, kendaraan-kendaraan tersebut tidak bisa bergerak dengan leluasa karena semua merangsek ke tengah perempatan. Bahkan sejumlah bus memotong jalan yang bukan jalurnya sehingga semakin memperparah kemacetan. Dalam kondisi lalu lintas yang macet tersebut, menurut sejumlah pengendara mobil pribadi, tidak tampak petugas baik polisi lalu lintas maupun pihak Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya (DLLAJR) dari Dinas Perhubungan mengatur di simpul-simpul kemacetan tersebut. Suasana yang sama juga dijumpai di jalan-jalan protokol Thamrin dan Sudirman. Aparat kepolisian tidak tampak berjaga-jaga di lokasi "three in one" sehingga banyak kendaraan yang penumpangnya kurang dari tiga orang leluasa memasuki kawasan tersebut. Sementara itu, air sudah menggenang di beberapa lokasi lain, seperti kawasan Casablanca, Jakarta Selatan, dengan ketinggian mencapai setengah meter. Akibat hujan deras itu, beberapa mobil mogok, sedangkan para penumpang kendaraan umum berusaha menjauhi pinggiran jalan karena takut pohon-pohon hias tumbang lagi seperti yang terjadi Selasa lalu (11/4). Ketika itu, sebuah pohon besar tumbang di Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat, dan menimpa sebuah Mitrolet M-08 jurusan Tanah Abang-Kota yang menewaskan tiga orang penumpangnya dan melukai tiga orang lainnya. Hingga Pukul 19.30 WIB, kemacetan masih berlangsung dan aparat kepolisian belum terlihat sigap mengatur arus lalu lintas yang semrawut itu. Di bagian lain Ibukota seperti jalan-jalan dalam kawasan Perumahan Duren Sawit dan Pondok Bambu, Jakarta Timur, juga digenangi air hampir setinggi betis orang dewasa. Kemacetan akibat hujan yang berlangsung lebih dari satu jam itu pun terjadi di ruas jalan arah Jalan Merdeka Utara, Merdeka Timur dan Merdeka Selatan karena adanya pohon tumbang di depan Balai Kota DKI yang menutupi jalan ke arah Monas sehingga semua kendaraan mengambil jalur Busway. Di jalan depan Monumen Nasional (Monas), air menggenang badan jalan sekitar 20 centimeter. Genangan air juga tampak di jalan menuju arah Pasar Senen sampai jalan Kwitang. Bahkan, di jalur lambat ketinggian air mencapai setinggi lutut (30-40 cm), sehingga banyak kendaraan yang mogok. Para pengendara sepeda motor berusaha masuk ke jalur busway, namun mereka terjebak dalam air yang cukup tinggi menggenangi jalur tersebut sehingga membasahi knalpot dan menyebabkan beberapa sepeda motor mogok.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006