Aceh Tengah (ANTARA News) - Belasan hektare tanaman kopi di tiga desa di Kecamatan Silih Nara rusak akibat hujan lebat yang melanda wilayah berhawa dingin itu Rabu (12/4).
Koresponden ANTARA News melaporkan dari lokasi kejadian di Desa Reubo Gedong, Kecamatan Silih Nara, sekitar 13 kilometer dari Takengon, Ibukota Aceh Tengah, Kamis, bahwa ratusan batang kopi produktif yang berada di lereng-lereng bukit hancur terbawa tanah longsor.
Musibah tanah longsor yang terjadi pukul 18.00 WIB tersebut menimpa tiga desa, yakni Desa Reubo Gedong, Bias Baru, dan Bius Induk, tersebut menewaskan dua orang, yakni Ismail (55) dan Syakdiah (12), dan seorang luka-luka.
Selain korban jiwa, sedikitnya 20 rumah warga mengalami rusak berat dan ringan, sementara puluhan warga masih mengungsi di Masjid Nurul Iman di Desa Reubo Gedong.
Kecamatan Silih Nara merupakan kawasan perkebunan kopi Arabika, termasuk di tiga desa yang mengalami musibah tersebut. Tanaman kopi merupakan mata pencaharian pokok warga setempat.
Menurut warga, tanaman kopi masyarakat sudah tidak bisa ditanam kembali dan mereka harus memulai lagi dari nol.
Sementara itu, para warga masih belum berani pulang ke rumah, karena mereka masih takut ada longsor susulan, apalagi bersamaan dengan musibah tersebut terjadi gempa tektonik berkekuatan 3,7 pada skala Richter.
Musibah longsor tersebut baru pertama kali terjadi sejak tahun 1965.
Camat Silih Nara, Drs. M. Saleh menyatakan, pihaknya mengimbau warganya untuk sementara mengungsi, karena dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan.
Rumah-rumah penduduk yang sebagain besar berada di lereng-lereng bukit sangat rentan terkena longsor, sehingga untuk sementara mengungsi di masjid, sampai kondisi benar-benar tenang, katanya.
Pemda Aceh Tengah telah memberi bantuan berupa sembako, selimut, dan tenda, sementara sejumlah pengungsi meminta sumbangan kepada masyarakat yang melewati jalan di depan masjid tersebut.
Sejumlah warga juga terlihat bergotong royong membersihkan saluran air yang tertimbun longsor dengan dibantu alat berat berupa dua unit beko. Kerugian akibat musibah tersebut sekitar Rp1 miliar.
Menurut keterangan warga, hujan lebat mulai turun pada pukul 16.00 WIB dan musibah longsor yang menimpa tiga desa di Kecamatan Silih Nara itu terjadi pada pukul 18.00 WIB.
Masyarakat tidak menyangka akan terjadi longsor, sehingga mereka sangat terkejut dan ketakutan ketika melihat pristiwa itu. "Kami tidak menyangka akan terjadi longsor, karena sebelumnya tidak pernah terjadi, meskipun ada turun hujan," kata salah seorang warga.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006