Jakarta (ANTARA News) - Salah satu kelompok pendukung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pemilihan presiden 2004 lalu, yakni Lembaga Komunitas Independen (Komid) SBY, mendirikan partai baru bernama Partai Komunitas Indonesia Bersatu (KIB). Ketua Umum Koordinator Nasional Komid SBY, WS Rahman Hakim, kepada pers di Jakarta, Kamis, mengatakan Partai KIB akan memanfaatkan jaringan yang dimiliki Komid yang saat ini tercatat telah memiliki kepengurusan di 30 propinsi dan di 400-an kabupaten/kota. "Kita tak akan kesulitan untuk membentuk kepengurusan di daerah karena jaringan Komid telah ada di hampir seluruh wilayah Indonesia. Kita juga yakin akan dapat memenuhi persyaratan untuk mengikuti Pemilu 2009," kata Rahman Hakim. Ditanya latar belakang pendirian Partai KIB, Rahman menjelaskan saat Pilpres 2004 tercatat sebanyak 60 juta orang memilih Yudhoyono, namun sangat disayangkan dukungan yang besar tersebut tidak diimbangi dengan dukungan kuat di parlemen sehingga seringkali menjadi hambatan bagi Presiden Yudhoyono untuk menjalankan kebijakannya. "Nah, dengan mendirikan partai ini kami berharap dapat memberikan dukungan politik yang lebih nyata bagi Pak Yudhoyono di parlemen nantinya. Dengan partai ini ke depan kami berkeinginan turut menjadi pembuat kebijakan bagi kebaikan negara ini, baik di parlemen maupun di eksekutif," katanya. Ditanya apakah Partai KIB didirikan karena kecewa dengan Partai Demokrat, Rahman Hakim membantah. Dikatakannya, pendirian Partai KIB sama sekali tak terkait dengan partai "resmi" Presiden Yudhoyono tersebut, apalagi dimaksudkan untuk menggembosi partai itu. "Kita ini bukan barisan sakit hati atau menolak pengurus Partai Demokrat sekarang. Karena lahir lebih dulu Partai Demokrat itu kita posisikan sebagai abang Partai KIB lah," kata Rahman Hakim. Ditanya mengapa mesti mendirikan partai baru dan bukannya membesarkan Partai Demokrat saja yang jelas-jelas merupakan kendaraan politik Presiden Yudhoyono, Rahman menyatakan, dengan mendirikan partai sendiri pihaknya berharap dapat berbuat lebih maksimal. "Kita tidak mau menitipkan kader di perahu yang sudah penuh sesak, jadi kita bikin sendiri wong kita mampu," katanya. Ketua Harian Komid Amrosius Imron Miron Nababan yang juga diproyeksikan untuk menjadi Sekretaris Jenderal Partai KIB menambahkan, Partai KIB didirikan bukan untuk mengambil pendukung partai lain, namun dimaksudkan untuk menampung para pendukung Presiden Yudhoyono pada Pilpres lalu yang kebanyakan merupakan massa mengambang.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006