Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman berakhir lebih rendah pada perdagangan Rabu waktu setempat (12/10/2022), memperpanjang penurunan untuk hari keenam berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt tergelincir 0,39 persen atau 47,99 poin menjadi menetap di 12.172,26 poin.
Indeks DAX 40 tergerus 0,43 persen atau 52,69 poin menjadi 12.220,25 poin pada Selasa (11/10/2022), setelah turun tipis 0,06 poin atau 0,00 persen menjadi 12.272,94 poin pada Senin (10/10/2022), dan jatuh 1,59 persen atau 197,78 poin menjadi 12.273,00 poin pada Jumat (7/10/2022).
Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen Indeks DAX 40, sebanyak 14 saham berhasil mencatat keuntungan, sementara 26 saham lainnya mengalami kerugian.
Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen Indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi Indeks DAX 40.
Baca juga: Saham Jerman ditutup di zona merah, indeks DAX 40 tergerus 0,43 persen
Vonovia SE, sebuah perusahaan properti dan pengembang real estat Jerman mencatat kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terpuruk 5,51 persen.
Disusul oleh saham perusahaan induk industri perangkat medis multinasional Jerman Siemens Healthineers AG yang anjlok 4,76 persen, serta perusahaan industri kimia yang menjual dan mendistribusikan bahan kimia industri dan khusus serta mengembangkan dan menyiapkan senyawa kimia tertentu Brenntag SE kehilangan 3,03 persen.
Di sisi lain, BASF SE, sebuah perusahaan industri kimia terbesar di dunia asal Jerman menguat 1,62 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Diikuti oleh saham perusahaan yang memproduksi dan memasarkan produk kesehatan dan pertanian multinasional Jerman Bayer AG terangkat 1,61 persen, serta perusahaan Jerman yang memproduksi berbagai bahan baku berbasis poliuretan dan polikarbonat Covestro AG bertambah 1,56 persen.
Baca juga: Saham Prancis terus merosot, Indeks CAC 40 turun 0,25 persen
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022