Banda Aceh (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Malikussaleh Aceh Utara meminta masyarakat mewaspadai potensi terjadinya bencana hidrometeorologi di wilayah timur Provinsi Aceh.

Prakirawan BMKG Stasiun Malikussaleh Aceh Utara Haifa Rahmi Ilahi di Aceh Utara, Rabu, mengatakan curah hujan di wilayah timur Aceh untuk dua hari ke depan masih cukup tinggi dengan intensitas sedang hingga lebat.

"Masyarakat diminta mewaspadai bencana hidrometeorologi seperti bencana banjir dan longsor serta angin puting beliung karena potensi hujan dengan intensitas tinggi disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi," katanya.

Baca juga: Seluruh kabupaten DIY segera tetapkan siaga darurat hidrometeorologi

Menurut Haifa Rahmi, hal tersebut terjadi karena saat ini wilayah timur Provinsi Aceh masuk dalam musim peralihan dari kemarau ke penghujan yang mengakibatkan kondisi cuaca tidak stabil.

"Cuaca pagi hingga siang hari cerah berawan dengan suhu tinggi yang menyebabkan panas terik, sementara untuk sore dan malam hingga dini hari berpotensi hujan dengan intensitas tinggi dalam waktu cukup lama," katanya.

Ia menyebutkan untuk wilayah pegunungan seperti Kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Aceh Tengah hujan diprediksi akan terjadi sepanjang hari dari pagi hingga malam.

"Kami meminta masyarakat, khususnya di Aceh Utara, yang tinggal berdekatan dengan bantaran sungai atau daerah langganan banjir, agar tetap waspada dengan potensi banjir yang diprediksi masih mungkin saja terjadi untuk beberapa hari ke depan," kata Haifa Rahmi.

Baca juga: BPBD Kabupaten Madiun lakukan mitigasi bencana hidrometeorologi

Sedangkan kecepatan angin, kata dia, pada pagi hingga siang masih relatif normal yakni pada kisaran 14 kilometer per jam, Namun memasuki sore hingga malam hari kecepatan angin meningkat menjadi 25 kilometer per jam karena terjadi pertumbuhan awan.

"Untuk warga yang bepergian ke wilayah dataran tinggi atau pegunungan agar lebih berhati-hati karena melihat kondisi hujan saat ini, besar kemungkinan terjadinya longsor," katanya.

Terkait gelombang laut di Selat Malaka yang masuk wilayah timur Provinsi Aceh, Haifa Rahmi mengatakan saat ini terpantau aman untuk aktivitas nelayan yakni pada kisaran 1,25 hingga 1,5 meter.

Baca juga: BMKG ingatkan potensi bencana hidrometeorologi di Jatim

"Tinggi gelombang terpantau membaik dari hari-hari sebelum yang mencapai dua meter. Akan tetapi, nelayan diimbau tetap waspada jika adanya terjadinya pertumbuhan awan yang mengakibatkan angin kencang," katanya.

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022