Kalau sudah ada produknya ya kita tutup impornya. Kenapa harus bergantung pada impor,jadi kenapa harus belanja impor kalau di dalam negeri produknya sudah ada.
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Dody Widodo mendukung produk dalam negeri diprioritaskan dalam e-katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
Salah satu yang direkomendasikan Kemenperin yakni menghapus produk impor dalam e-katalog apabila produk serupa telah diproduksi di Indonesia.
"Kalau sudah ada produknya ya kita tutup impornya. Kenapa harus bergantung pada impor, jadi kenapa harus belanja impor kalau di dalam negeri produknya sudah ada," kata Sekjen di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamenkeu: Potensi belanja produk dalam negeri capai Rp747,04 triliun
Dody mengatakan, sebagai media untuk memaksimalkan belanja pemerintah, e-katalog menjadi etalase produk-produk yang dibutuhkan kementerian dan lembaga dalam pengadaan.
Kemenperin berharap produk-produk dalam negeri mendapat tempat istimewa dalam e-katalog tersebut, terlebih yang telah memiliki sertifikat Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).
Menurut Dody, para Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) perlu menumbuhkembangkan kecintaan terhadap produk dalam negeri.
"Kemenperin sebagai penanggung jawab sektor manufaktur yang menumbuhkan industri, tidak bisa berdiri sendiri dalam memajukan produk dalam negeri. Dibutuhkan dukungan dari kementerian dan lembaga lain," ujar Dody.
Menurut Dody, kecintaan terhadap Tanah Air perlu diimplementasikan dalam anggaran belanja negara yang dibuat pemerintah terhadap produk karya anak bangsa.
Sebanyak 30.169 produk lokal yang memiliki sertifikat Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) tayang otomatis di e-katalog Lembaga Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) hingga 26 Agustus 2022.
Baca juga: Kepala LKPP temui Luhut bahas RUU Pengadaan
Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Percepatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) dan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi Dalam Rangka Menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia pada Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, tayangnya produk dalam negeri pada katalog etalase TKDN adalah salah satu bentuk interkoneksi data yang dilakukan Kemenperin.
Untuk itu tayangnya 30.169 produk dalam negeri tersebut merupakan upaya untuk mendukung penambahan serta penjualan produk dalam negeri.
Terdapat dua dimensi manfaat yang ingin dituju dalam interkoneksi data di dalam Katalog Etalase TKDN tersebut, yakni bagi penyedia produk dalam negeri, Kemenperin menawarkan kemudahan proses pendaftaran untuk masuk dalam katalog sektoral TKDN.
Produk dengan nilai TKDN tinggi juga ditampilkan di halaman awal katalog sebagai bentuk dukungan kepada produsen yang banyak menggunakan komponen dalam negeri.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022