Aceh Tengah (ANTARA News) - Musibah tanah longsor terjadi di tiga desa di Kecamatan Silih Nara, Kabupaten Aceh Tengah Rabu (12/4) malam menyebabkan dua warga meninggal dunia tertimbun tanah.
Koresponden ANTARA dari lokasi kejadian di Desa Reube Gedong sekitar 13 km dari Takengon Ibukota Aceh Tengah Kamis melaporkan, musibah yang terjadi pukul 18.00 WIB tersebut mengakibatkan 17 rumah warga rusak berat dan ringan.
Dua warga yang meninggal tersebut adalah Ismail (55) dan anaknya, Syahdiah (12), warga Desa Reubo Gedong. Ismail berhasil dievakuasi pada Rabu malam pukul 23.00 . Sedangkan anaknya Kamis pagi pukul 07.00 . Kedua jenazah tersebut sudah selesai dimandikan dan segera dikebumikan.
Sebanyak 17 rumah warga yang rusak tersebut berasal dari Desa Reubo Gedong sebanyak empat unit, Bius Baru lima unit, dan Desa Bius Induk delapan unit.
Sementara itu, puluhan kepala keluarga atau ratusan warga untuk sementara mengungsi ke Masjid Nurul Iman di Desa Reubo Gedong, karena mereka masih khawatir akan terjadi longsor, meskipun cuaca di wilayah sentra produksi kopi tersebut kini kembali cerah.
Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah telah menyalurkan bantuan, berupa sembako, selimut, dan tenda, serta mengerahkan dua alat berat untuk membersihkan tanah yang menimbun jalan dan rumah warga.
Warga saat ini bergotong -royong membuat saluran air agar pembuangan air lebih lancar dan membawa barang-barang warga yang mengungsi.
Tanah longsor juga terjadi di kawasan jalan negara Takengon-Bireuen, Kabupaten Bireuen, tepatnya di Desa Tepin Paya, Kecamatan Kebayakan, sekitar empat Km dari Ibukota Aceh Tengah, yang mengakibatkan badan jalan tertutup tanah, sehingga hubungan transportasi lumpuh total.
Longsor di lokasi tersebut terjadi pada Kamis dinihari sekitar pukul 01.00 WIB, sehingga mengakibatkan antrian panjang kenderaan. Hubungan jalan kembali normal pada pukul 09.00 Wib, setelah tanah berhasil disingkirkan.
Menurut keterangan warga, hujan lebat mulai turun pada pukul 16.00 dan musibah longsor yang menimpa tiga desa di Kecamatan Silih Nara itu terjadi pada pukul 18.00 . Masyarakat tidak menyangka akan terjadi longsor, sehingga mereka sangat terkejut dan ketakutan ketika melihat peristiwa itu.
"Kami tidak menyangka akan terjadi longsor, karena sebelumnya tidak pernah terjadi, meskipun turun hujan," kata salah seorang warga.
Meskipun, hujan sudah reda, namun masyarakat masih trauma, karena mereka khawatir akan terjadi longsor susulan.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006