ingin Bank Dunia dapat lebih terlibat dalam pencapaian berbagai agenda penting Indonesia baik dari sisi pendanaan maupun nonpendanaan.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengajak Bank Dunia untuk terlibat dalam mewujudkan berbagai agenda prioritas Indonesia mulai dari pemulihan ekonomi, ketahanan pangan dan energi, hingga mitigasi perubahan iklim.
Ajakan tersebut disampaikan Sri Mulyani dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Grup Bank Dunia (WBG) David Malpass di Washington D.C., Amerika Serikat pada Senin (10/10).
Dalam keterangan resmi dari Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Selasa, pertemuan antara Sri Mulyani dan Malpass ini juga membahas perkembangan ekonomi global terkini dan outlook, tensi geopolitik, serta isu G20.
Baca juga: Presiden Jokowi terima laporan Menkeu soal sulitnya ekonomi global
Sri Mulyani menyampaikan progres pemulihan ekonomi Indonesia dari dampak pandemi COVID-19, serta upaya pengendalian inflasi termasuk dukungan Bank Dunia dalam mereformasi perpajakan dan sektor keuangan.
Ia mengatakan ingin Bank Dunia dapat lebih terlibat dalam pencapaian berbagai agenda penting Indonesia baik dari sisi pendanaan maupun nonpendanaan.
Terkait isu G20, Sri Mulyani memberikan update dan mencari dukungan terkait agenda prioritas Presidensi G20 Indonesia khususnya di jalur keuangan termasuk dalam aksi jangka menengah untuk ketahanan pangan.
Untuk perubahan iklim, Sri Mulyani menyambut dukungan Bank Dunia dalam mendorong inisiatif dekarbonisasi Indonesia secara adil dan terjangkau melalui transisi energi, Country Platform, nilai ekonomi karbon, dan pembiayaan iklim inovatif.
Sri Mulyani dan Bank Dunia mengeksplorasi cara yang dapat digunakan dalam memperkuat penurunan emisi gas rumah kaca seperti melalui dana perwalian atau trust fund Bank Dunia dan Scaling Up Climate by Lowering Emissions (SCALE).
Baca juga: Bank Dunia dan IMF peringatkan meningkatnya risiko resesi global
Presiden Grup Bank Dunia David Malpass pun mengapresiasi langkah Indonesia yang telah memberikan kontribusi pada Dana Perantara Keuangan atau Financial Intermediary Fund (FIF) G20 yang dikelola oleh Bank Dunia.
Ia memastikan Bank Dunia akan terus menggunakan berbagai sumber daya untuk mendukung pemulihan global termasuk meningkatkan ketahanan pangan, arsitektur kesehatan global, transisi energi, serta perubahan iklim.
Khusus untuk kebijakan Indonesia, Malpass memuji langkah pemerintah dalam menurunkan biaya subsidi.
Ia juga melihat manfaat besar yang dinikmati Indonesia dari bantuan sosial yang disalurkan langsung ke masyarakat termasuk bantuan sosial pangan dan BBM.
Malpass menegaskan kembali komitmen Bank Dunia untuk mendukung reformasi sektor energi Indonesia sebagai bagian dari upaya transisi energi.
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022