"Dalam menghadapi agenda politik nanti, kita butuh MUI yang teduh agar politik yang berlangsung juga tidak gaduh. Kita perlu persaingan yang kolaboratif bukan yang menimbulkan pertempuran," kata Airlangga dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Menko Airlangga turut menjelaskan tahun politik yang sebentar lagi akan dihadapi Indonesia di tahun 2023 harus dikawal dengan baik.
Upaya ini untuk memastikan pesta politik berjalan dengan lancar tanpa mengganggu aktivitas perekonomian.
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam kunjungannya ke MUI. Menko Airlangga mengajak MUI untuk mengawal perekonomian, salah satunya dengan bekerja sama mengendalikan inflasi dan menjaga pesta politik berjalan lancar.
"Inflasi di Indonesia tercatat masih terjaga yaitu sebesar 5,9 persen. Meskipun sebelumnya meningkat saat menjelang lebaran dan ketika kenaikan BBM beberapa waktu lalu. Akan tetapi, angka ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan Amerika yang mencapai 9 persen," ungkap Airlangga.
Wakil Ketua Umum MUI KH Marsudi Syuhud berharap kedatangan Airlangga bisa menyelesaikan persoalan bangsa bersama.
“Bangsa ini tidak bisa diurus sendirian, maka ketika beliau datang ke sini saya ucapkan marhaban ahlan wa sahlan, mudah-mudahan ini bisa jadi langkah awal untuk meng-handle sebuah bangsa yang sangat besar ini,” ucap Waketum MUI yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Darul Uchwah saat memberikan sambutan.
Kiai Marsudi sepakat jelang tahun politik ini harus bersama-sama menyebarkan politik yang ramah, yang teduh demi menjaga persatuan dan kesatuan negara Republik Indonesia
“Demi menjaga negara kita ini, yang bukan negara perang yang selalu mendahulukan musyawarah untuk mufakat, mari kita jaga agar di tahun politik jangan gaduh, jangan rusuh, dan kita harus tetap teduh,” katanya
Terkait ekonomi, Kiai Marsudi yang dikenal sebagai Kiai Ekonomi ini meminta pemerintah menguatkan UMKM agar bisa bersaing dengan usaha makro.
“UMKM ini kan dikelola oleh pengusaha kecil dengan modal kecil tapi menjadi salah satu yang berkontribusi besar menyangga perekonomian Indonesia, di sisi lain mereka adalah usaha yang rentan karena minim permodalan, minim produksi dan akses penjualan, ini pemerintah harus hadir,” ujarnya.
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022