Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan UKM mengusung isu penguatan koperasi dalam forum The 28th ASEAN Center for Agricultural Cooperative Development (ACEDAC) Board Meeting dan 23rd ASEAN Working Group for Agricultural Cooperative (ASWGAC) yang dilaksanakan secara virtual.
Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga Kemenkop, Luhur Pradjarto, menyatakan bahwa forum kerja sama itu menjadi wadah pembahasan berbagai inisiatif dan kolaborasi pengembangan koperasi pertanian di wilayah ASEAN.
“Kami aktif mendorong penguatan koperasi pertanian di kawasan regional ASEAN sebagaimana pemerintah saat ini sedang fokus mengembangkan koperasi pertanian modern,” katanya lewat keterangan resmi, Jakarta, Selasa.
Pada pertemuan 28th ACEDAC, Luhur yang juga menjadi ACEDAC Coordinator menyampaikan laporan aktivitas selama setahun terakhir.
Dalam laporannya, terdapat beberapa kegiatan yang belum dilaksanakan akibat pandemi COVID-19 di tahun 2022, seperti kegiatan ASEAN Exchange Visit for Cooperatives Personnel di Malaysia dan ASEAN Cooperative Business Forum di Brunei Darussalam.
Menimbang kondisi negara kawasan ASEAN telah membaik dari efek pandemi, lanjutnya, ia mengharapkan pelbagai kegiatan itu segera dilaksanakan pada tahun mendatang.
“Pertemuan juga menghadirkan perwakilan dari JA Zenchu (Central Union of Agricultural Cooperatives), Agriterra (lembaga konsultan dunia untuk mendampingi koperasi pertanian), dan JICA (Japan International Cooperation Agency) yang menyampaikan berbagai program dukungan yang telah dilaksanakan dalam kerja sama pengembangan koperasi pertanian di negara-negara ASEAN,” ucap Luhur.
Pada November 2022, Kemenkop akan bekerja sama dengan Sekretariat dan Pendanaan ASEAN dari Kementerian Perikanan dan Kehutanan Jepang untuk melaksanakan Advisory Committee Meeting di Bali.
Pertemuan tersebut membahas program Human Resource Development Project In Partnership with University di tahun 2023 dengan mengundang Focal Point ASWGAC dan Focal Point University selaku pelaksana.
Program itu bertujuan untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) pertanian negara-negara ASEAN melalui penyelenggaraan pelatihan/workshop yang dilaksanakan Universitas. Di Indonesia, program pengembangan SDM pertanian dilaksanakan Institut Pertanian Bogor (IPB), Jawa Barat.
“Kami menunggu kehadiran perwakilan dari Universitas dan Focal Point ASWGAC negara-negara ASEAN untuk dapat hadir pada pertemuan November 2022 di Bali,” ungkap dia.
Mengenai pertemuan 23rd ASWGAC, focal point Indonesia yang diwakili Asisten Deputi Bidang Pengembangan dan Pembaruan Perkoperasian Deputi Bidang Perkoperasian Kemenkop, Bagus Rahman, menyampaikan perkembangan koperasi pertanian di Indonesia bertajuk “Transformasi Digital Koperasi untuk Kedaulatan Pangan“.
Dalam paparan di sesi sharing best practice dari setiap negara ASEAN, Bagus menekankan keberpihakan Kemenkop dalam mendukung pengembangan koperasi pertanian.
Ia juga mempresentasikan Koperasi Mino Saroyo sebagai program role model untuk koperasi nelayan di tahun 2022.
"Pemerintah fokus untuk mentransformasi koperasi di Indonesia menjadi koperasi modern yang salah satunya dilaksanakan melalui digitalisasi koperasi,” kata Bagus.
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022