lebih baik menyemprotkan pewangi ruangan karena ular sensitif dengan wewangian
Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Yogyakarta tercatat telah mengevakuasi enam ekor ular yang masuk rumah warga sepanjang awal Oktober.

“Pada musim hujan, kasus ular masuk ke permukiman atau rumah warga berpotensi meningkat. Warga bisa langsung menghubungi kami untuk proses evakuasi ular,” kata Kepala Seksi Operasional Pengendalian dan Pemadam Kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Yogyakarta Mahargyo di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, meningkatnya potensi ular masuk rumah saat musim hujan disebabkan habitat ular yang biasanya di gorong-gorong tergenang air hujan sehingga ular memilih tempat yang lebih kering dan aman, yaitu masuk ke rumah warga.

Hingga saat ini, ular yang sudah dievakuasi oleh petugas seluruhnya tidak berbisa. Sebagian besar berasal dari jenis sanca, ada juga ular tikus dan piton.

Pada 2 Oktober, petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan mengamankan ular piton sepanjang dua meter dari rumah warga di Sagan. Ular tersebut masuk ke rumah usai hujan deras.

Pada 5-6 Oktober, petugas melakukan evakuasi tiga ular yang masuk ke rumah warga bahkan seekor ular piton masuk ke bodi sepeda motor dan melilit rangka motor.

Baca juga: Petugas Damkar di Bintan tangkap ular piton sepanjang 4 meter
Baca juga: Damkar Tangerang evakuasi ular sanca sepanjang 3,5 meter

Dan pada Selasa (11/10), petugas kembali mendapat panggilan dari warga untuk mengevakuasi ular cicak yang masuk ke rumah warga di Umbulharjo. Ular tersebut berukuran kecil dan kerap memangsa cicak.

“Meskipun banyak ular yang dievakuasi termasuk jenis ular tidak berbisa, tetapi memang membuat masyarakat takut. Jika tidak memiliki kemampuan menangkap ular atau tidak yakin dengan jenis ular yang ditemui, maka sebaiknya menghubungi petugas,” katanya.

Mahargyo mengatakan, personel yang diturunkan untuk mengevakuasi ular atau binatang lain telah menjalani pelatihan dan memiliki kemampuan serta dibekali peralatan yang cukup.

Ular yang dievakuasi kemudian diamankan atau diberikan kepada pecinta reptil untuk dipelihara.

Meskipun demikian, Mahargyo berharap, masyarakat dapat mengawasi pergerakan ular sembari menunggu petugas datang ke rumah sehingga penanganan atau evakuasi bisa dilakukan lebih cepat.

“Kalau tidak diawasi, bisa saja ular tersebut bersembunyi di tempat lain dan sulit ditemukan. Tentu ini akan memakan waktu lebih lama,” katanya.

Ia pun berbagi kiat agar ular tidak masuk ke rumah, yaitu memberikan pewangi atau menyemprotkan pewangi ruangan serta menjaga rumah agar tidak lembab dan selalu bersih.

“Banyak orang yang percaya jika menabur garam di sekeliling rumah akan mencegah ular tidak masuk. Tetapi itu tidak efektif. Lebih baik menyemprotkan pewangi ruangan karena ular sensitif dengan wewangian,” katanya.

Baca juga: Tim Rescue Damkar Bogor evakuasi 18 ekor ular kobra di Citeureup

Baca juga: Gulkarmat Jaktim evakuasi sarang tawon dan ular sanca di rumah warga

Baca juga: King kobra sepanjang 3,5 meter ditangkap petugas Damkar

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022