Tangerang (ANTARA) - Ahli gizi mengatakan perlunya menerapkan pola gizi seimbang dengan metode 3J yakni jumlah makan, jenis makan dan jadwal makan agar terhindar dari masalah kesehatan.
Baca juga: Dokter sebut penting pemenuhan gizi seimbang bagi tubuh
"Jumlah makan harus sesuai dengan kecukupan, jangan berlebihan. Karena yang berlebihan tidak baik bukan cuma buat tubuh kita tapi juga lingkungan," ujar Dokter Spesialis Gizi Klinik Konsultan, dr. Ida Gunawan, MS SpGK(K) FINEM dalam acara "Eathink Market Fest" di Alam Sutra, Tangerang, Selasa.
Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia cabang DKI-Jakarta (PDGKI-Jaya) mengatakan dalam memilih jenis makanan harus diperhatikan komponen zat gizi makro dan mikro seperti karbohidrat jenis kompleks, protein hewani dan nabati, lemak baik, serat, vitamin, mineral dan air.
Selain itu, dr. Ida menyarankan agar mengkonsumsi makanan yang minim proses memasak. Sebisa mungkin menghindari makanan yang mengandung banyak minyak dan juga siap saji.
"Kita harus back to nature, usahakan untuk kembali ke alam yang hijau-hijau. Yang penting mudah, murah dan mampu laksana. Makanlah makanan yang ada di alam dan jangan terlalu banyak proses," katanya.
Baca juga: Psikolog sarankan waktu makan anak tanpa gawai
Metode terakhir adalah mengatur jadwal makan sebanyak lima hingga enam kali dalam sehari. Jadwal makan ini dibagi menjadi tiga makan utama yakni sarapan, makan siang dan makan malam.
Di antara jeda sarapan dan makan siang, dianjurkan untuk mengkonsumsi snack. Begitu juga antara makan siang dan malam perlu ditambahkan camilan sehat.
"Snack itu ngemil jadi harus kecil, separuh dari porsi makan utama. Makan siang menunya komplit, makan malam porsinya harus lebih sedikit dari siang. Porsi makan malam itu seperti sarapan," ujar dr. Ida.
Penerapan 3J dan makanan gizi seimbang harus disesuaikan dengan kondisi tiap orang yang dihitung berdasarkan umur, jenis kelamin, berat dan tinggi badan, aktivitas sehari-hari dan kondisi kesehatan.
Mengkonsumsi makanan yang berlebihan dan tidak sesuai dengan konsep gizi seimbang dapat menyebabkan penyakit jantung, hipertensi, stroke, diabetes, kanker dan gagal ginjal yang tiap tahun terus meningkat.
Baca juga: Ahli gizi: Jaga tumbuh-kembang anak agar terhindar malnutrisi
Baca juga: Dokter: Konsumsi gizi seimbang jaga kesehatan kulit
Baca juga: Pentingnya asupan buah yang ideal untuk daya tahan tubuh
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022