peluang mereka untuk mendapatkan kesempatan belajar juga sangat tinggi
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) menerima dua siswa disabilitas pada setiap rombongan belajar (rombel) atau kelas di sekolah negeri untuk memberikan kesempatan yang sama bagi mereka.
"Setiap rombel di semua jenjang sekolah negeri diberikan kesempatan kepada dua peserta didik. Artinya peluang mereka untuk mendapatkan kesempatan belajar juga sangat tinggi," kata Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat II, Junaedi, saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Junaedi mengatakan, para siswa tersebut akan mendapatkan porsi belajar yang sama dengan siswa lainnya.
Namun demikian, metode pembelajaran yang diberikan guru kepada siswa penyandang disabilitas akan sedikit berbeda-beda.
Karena hal tersebut, pihaknya membuat pelatihan khusus bagi para guru agar bisa mengajar siswa penyandang disabilitas.
Baca juga: 144 siswa disabilitas ikut program vaksinasi anak di Jakbar
"Pelatihan bagaimana guru itu belajar menghadapi peserta didik. Ini sudah kita latih, hanya jumlahnya belum kita rekap," kata dia.
Hingga saat ini, Junaedi mengaku berapa siswa berstatus penyandang disabilitas sudah bersekolah di sekolah negeri.
Namun demikian, pihak belum bisa merinci berapa jumlah peserta didik penyandang disabilitas tersebut.
Junaedi tidak merinci, sejak kapan kebijakan ini diberlakukan, apakah mulai tahun ini atau sudah dimulai beberapa tahun lalu.
Dunia kerja
Suku Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi Jakarta Barat juga membuka kesempatan bagi warga penyandang disabilitas untuk mengikuti pelatihan kerja.
Baca juga: Pemkot Jakbar wajibkan perusahaan terima penyandang disabilitas
"Kita pada dasarnya sangat terbuka untuk teman-teman disabilitas yang mau mengikuti pelatihan kerja, informasinya juga selalu kita publikasikan," kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Jakarta Barat, Nur Kholis.
Kesempatan itu terbuka lebar agar warga penyandang disabilitas memiliki kesempatan yang sama untuk mendapat pekerjaan.
Menurut Nur Kholis, pekerja disabilitas yang ingin mendapatkan pelatihan kerja bisa langsung menghubungi petugas Suku Dinas Tenaga Kerja di kecamatan atau kelurahan.
"Bisa juga hubungi kita lewat Instagram dan nanti petugas PJLP (penyedia jasa layanan perorangan) kita akan langsung menindaklanjuti," jelas dia.
Setelah mendaftar, pihaknya akan menyesuaikan jenis pelatihan kerja yang tepat sesuai dengan kendala fisik yang dialami warga tersebut.
Baca juga: Pemkot Jakbar imbau penyandang disabilitas gabung ke komunitas
"Misalkan kalau tunanetra 'low vision', kan tidak mungkin kita ikutkan pelatihan SIM A. Kita akan sesuaikan lagi," jelas dia.
Di Suku Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi Jakarta Barat sendiri tersedia beberapa jenis pelatihan di antaranya servis AC, membuat SIM A, membuat kue kering, minuman ringan, hingga kerajinan tangan.
Di saat yang sama, Kepala Seksi Pelatihan, Penempatan, Produktivitas dan Transmigrasi pada Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Jakarta Barat, Yasil Farabi, mengatakan pelatihan kerja untuk warga disabilitas juga dibuka oleh Pusat Pelatih Kerja Daerah (PPKD) di setiap wilayah DKI.
"Bisa juga langsung daftar ke PPKD Jakarta Barat dan pasti langsung dilayani," jelas dia.
Pewarta: Walda Marison
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022