Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan dukungan dan sinergi lebih erat dari berbagai pihak, seperti masyarakat, pemerintah, dan pemangku-pemangku kepentingan diperlukan agar keketuaan Indonesia di G20 tahun ini mampu memberikan manfaat nyata bagi dunia.
"Masyarakat serta pemerintah dan stake holders (para pemangku kepentingan), termasuk lembaga leadership (kepemimpinan), seperti Lemhannas perlu bersinergi lebih erat agar prioritas (dalam G20) dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia," ujar Airlangga.
Hal tersebut dikemukakannya saat menyampaikan pidato kunci mewakili Presiden RI Joko Widodo dalam Seminar Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXIV Tahun 2022 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) di Gedung Pancagatra Lemhannas, Jakarta, Selasa.
Adapun hasil-hasil kerja nyata itu, kata Airlangga, terdiri atas hasil kerja yang bersifat berkelanjutan dan inklusif untuk memperkuat arsitektur kesehatan global, mendukung transformasi ekonomi berbasis digitalisasi, mendorong transisi energi yang adil dan terjangkau, serta menyelesaikan permasalahan ketahanan pangan.
Baca juga: Airlangga perkirakan pertumbuhan ekonomi triwulan III capai 5,2 persen
Baca juga: Airlangga puji C20 berhasil capai konsensus dan keluarkan komunike
Kemudian berkenaan dengan peran G20 sebagai forum ekonomi global, Airlangga mengatakan pada tahun ini di bawah keketuaan Indonesia, G20 akan terus berupaya mendorong semua pihak untuk berkolaborasi dalam mengatasi berbagai persoalan ekonomi dan keuangan.
"G20 di bawah presidensi (keketuaan) Indonesia akan terus berupaya mendorong semua pihak untuk berkolaborasi dalam mengatasi berbagai masalah ekonomi dan keuangan yang saat ini terjadi serta memastikan capaian global pembangunan berkelanjutan di tahun 2030 tetap on the track (berada dalam jalur yang semestinya) dan leaving no one behind (tidak meninggalkan satu negara pun)," ujar dia.
Selanjutnya, dalam seminar yang bertajuk Kolaborasi/Kepemimpinan G20: Konektivitas dan Rantai Kolaborasi itu, Airlangga menyampaikan bahwa keketuaan Indonesia di G20 pada tahun ini merupakan suatu amanat sekaligus tantangan besar yang harus ditaklukkan.
Hal tersebut disebabkan oleh perhelatan G20 kali ini berlangsung di tengah keadaan dunia yang sedang dihadapkan pada ancaman krisis, terutama di sektor pangan, energi, serta ekonomi akibat pandemi COVID-19 dan perang antara Ukraina dan Rusia.
"Akibat perang tersebut, proyeksi pertumbuhan global pun direvisi ke bawah karena inflasi yang tinggi akibat harga komoditas dan pengetatan kebijakan moneter," ucapnya.
Dengan demikian, kata Airlangga, keketuaan Indonesia dalam G20 kali ini bernilai penting untuk menghadirkan solusi nyata atas beragam persoalan dunia yang semakin kompleks itu.
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022