Sydney (ANTARA) - Lalu lintas maskapai penumpang di kawasan Asia-Pasifik akan pulih ke sekitar 73 persen dari level 2019 pada akhir tahun, karena pembatasan perjalanan dilonggarkan, naik dari 53 persen pada Agustus, kata kepala grup industri penerbangan Asia-Pasifik IATA pada Selasa.

"Tidak salah lagi, saya pikir momentumnya sangat kuat, terutama dengan semua pasar utama di Asia-Pasifik sekarang dibuka, kecuali China," Wakil Presiden Regional IATA, Asia Pasifik, Philip Goh mengatakan kepada wartawan di webinar.

Pemulihan penerbangan Asia telah tertinggal dari bagian lain dunia sebagian besar karena penutupan perbatasan yang sedang berlangsung di China yang membuat jumlah penumpang internasional rata-rata hanya 2 persen hingga 3 persen dari tingkat pra-pandemi, menurut data IATA.

Baca juga: IATA: Pertumbuhan penumpang pesawat global melambat

Perkiraan lalu lintas akhir tahun didasarkan pada China yang segera membuka perbatasannya, meskipun tanggal sebenarnya masih belum jelas, kata Goh.

Dalam berita positif untuk maskapai penerbangan, Jepang melanjutkan perjalanan bebas visa untuk turis pada Selasa, Taiwan akan mengakhiri karantina untuk kedatangan pada Kamis (13/10/2022) dan Hong Kong menghentikan karantina bulan lalu.

Lalu lintas penumpang internasional di wilayah tersebut mencapai 35 persen dari level 2019 pada Agustus, menurut IATA, yang memperkirakan akan memakan waktu hingga 2025 untuk mencapai level pra-pandemi.

Baca juga: IATA minta pemerintah selamatkan maskapai dari "bahaya finansial"

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022