Mereka memperoleh bantuan sebesar Rp450 ribu lewat 'top up e wallet'
Sidoarjo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menggelontorkan bantuan sosial sebesar Rp4,6 miliar untuk penanganan dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor di Sidoarjo, Senin, mengatakan bantuan sosial (bansos) tersebut diberikan kepada pelaku transportasi seperti ojek dalam jaringan dan pengemudi angkutan pedesaan.
Ia menyampaikan terdapat 2.244 orang pengemudi ojek dalam jaringan yang menerima bantuan sosial penanganan dampak inflasi kali ini.
Baca juga: Menaker sebut penyaluran BSU capai 48,34 persen
Baca juga: Sidoarjo salurkan bantuan modal kepada 1.891 kelompok usaha perempuan
Ia mengatakan besaran uang bantuan tersebut diterima ojek dalam jaringan per bulan sebesar Rp150 ribu selama tiga bulan ke depan mulai bulan Oktober sampai Desember 2022.
Terdapat 61 orang pengemudi angkutan pedesaan dan 862 pengemudi becak motor yang menerima voucher BBM angkutan desa. Mereka juga menerima bantuan sebesar Rp450 ribu.
Selain bantuan tunai, kata dia, Pemkab Sidoarjo memberikan Bantuan Pangan NonTunai (BPNT) kepada 2.206 orang dan pembagian pestisida bagi Gapoktan sebanyak 3.000 kilogram serta bantuan bibit cabe untuk 18 kecamatan di seluruh Kabupaten Sidoarjo.
"Ini merupakan petunjuk dari pusat bahwa 2 persen dari Dana Transfer Umum peruntukannya untuk dukungan tingkat bawah dengan pemberian Bansos, kurang lebih Rp4,6 milyar," ujarnya.
Ia berharap badai ekonomi saat ini dapat dihadapi bersama dengan kekompakan. Semua pihak diharapkan mendukung pemberian bantuan sosial seperti ini.
Baca juga: Polisi Sidoarjo bagikan sembako kepada warga terdampak BBM
Baca juga: Sidoarjo serahkan bantuan Rp575 Juta untuk korban Semeru
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022