Jakarta (ANTARA News) - Kehadiran delegasi Israel di acara Sidang ke-62 Komisi Ekonomi dan Sosial untuk Asia dan Pasifik PBB (UNESCAP) yang diselenggarakan pada 6-12 April 2006 di Jakarta adalah dalam konteks multilateral bukan bilateral, kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Hassan Wirajuda. "Ini adalah acara multilateral jadi jangan dilihat dalam konteks bilateral," kata Menlu menjawab pertanyaan wartawan mengenai keterlibatan dua orang delegasi Israel pada acara itu. Menurut Menlu, antara Indonesia sebagai tuan rumah dan UNESCAP telah ada perjanjian yang mengatur kewenangan antara satu pihak dengan pihak yang lain. Sesuai dengan peraturan yang ada, kata dia, negara-negara anggota PBB yang bukan anggota ESCAP boleh datang pada forum ESCAP sebagai peninjau. "Delegasi dari Israel itu datang sebagai observer (peninjau), seperti delegasi peninjau dari sejumlah negara lain," katanya. Saat ditanya mengenai kontribusi delegasi tersebut dalam forum ESCAP, Menlu mengatakan bahwa sebagai peninjau maka mereka berhak untuk ikut dalam forum tetapi belum tentu ikut bicara. "Tugas observer kan hanya meninjau dan melihat. Delegasi teknis," katanya. Sidang komisi UNESCAP merupakan pertemuan tingkat menteri yang dihadiri oleh 62 delegasi ESCAP yang terdiri atas 53 negara anggota dan sembilan anggota asosiasi. Sidang komisi kali ini memiliki nilai historis tersendiri mengingat bahwa untuk pertama kalinya dalam sejarah UNESCAP diselenggarakan pula Sesi Khusus Tingkat Tinggi bagi para Kepala Negara/Pemerintahan Negara-Negara Kepulauan Pasifik atau UNESCAP PLUS yang dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 April 2006. PLUS mengambil tema "Penguatan Kerjasama Asia-Pasifik dalam Pembangunan Negara Kepulauan Pasifik". PLUS mendiskusikan berbagai kebutuhan spesifik yang diperlukan oleh negara-negara Pasifik dalam rangka membangun negaranya dan untuk mengintegrasikan proses pembangunan Psifik dengan dinamika pembangunan Asia. Rangkaian pertemuan itu didahului dengan pertemuan pendahuluan Badan Khusus Negara-negara Sedang Berkembang di Kepulauan Pasifik (Special Body on Pacific Island Developing Countries) pada 4 dan 5 April 2006.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006