Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerja sama dengan PT Pupuk Kalimantan Timur menyerahkan bantuan senilai Rp400 juta bagi penyintas korban terorisme pada tragedi bom Gereja Samarinda pada tahun 2016.
"Bantuan ini sebagai dukungan psikososial bagi tiga orang penyintas tragedi bom Gereja Samarinda pada tahun 2016 dan satu orang korban tidak langsung penyerangan terorisme Ambon," kata Kepala BNPT Komjen Polisi Boy Rafli Amar melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Kepala BNPT mengatakan bahwa bantuan tersebut sekaligus untuk mendukung pemulihan dan pendidikan bagi penyintas yang masih duduk di bangku sekolah.
Atas bantuan dan dukungan yang diberikan oleh PT Pupuk Kaltim tersebut BNPT menyampaikan terima kasih.
Boy Rafli berharap atensi yang diberikan negara dapat membantu beban orang-orang yang terdampak dari aksi terorisme.
Ia berharap bantuan, perhatian, dan dukungan materi itu jbisa meredupkan perkembangan paham radikalisme terorisme di Indonesia.
"Mudah-mudahan bisa mengurangi beban korban aksi terorisme dan keluarganya agar tidak ada lagi kelompok yang termarginalkan," katanya.
Mantan Kapolda Papua tersebut mengajak semua elemen bangsa untuk terus membangun kekuatan untuk melawan terorisme serta menjaga Indonesia dari pengaruh buruk ideologi terorisme.
Senada dengan itu, Direktur Utama PT Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen memberikan manfaat kepada masyarakat, termasuk menjaga persatuan dan keutuhan Indonesia.
"Aksi terorisme menjadi perhatian khusus kami karena itu arahan dari Pupuk Indonesia untuk aktif menjaga persatuan Indonesia," ujarnya.
Melalui bantuan yang diberikan, PT Pupuk Kaltim berharap para penyintas terus menumbuhkan semangat dalam menempuh pendidikan, termasuk juga dampak fisik, psikologi yang dihadapi oleh korban.
Selain memberikan bantuan secara simbolis kepada empat penyintas, BNPT RI dan PT Pupuk Indonesia juga menandatangani perjanjian kerja sama tentang sinergitas pencegahan tindak pidana terorisme.
Kerja sama kedua belah pihak ini bertujuan memaksimalkan sumber daya masing-masing untuk berperan aktif melawan radikalisme dan terorisme di Tanah Air.
Baca juga: Kepala BNPT sebut KKB masuk kategori teroris
Baca juga: BNPT: Pentingnya bermuhasabah dan teladani Rasulullah dalam berbangsa
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022