Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 56 persen atau 43 dari 77 lulusan Politeknik Energi dan Pertambangan (PEP) Bandung pada 2022 sudah diterima bekerja di industri pertambangan.
"Wisudawan jenjang D3 PEP gelombang pertama yang diwisuda pada Agustus lalu atau baru berselang dua bulan, sudah ada 56 persen atau 43 dari 77 wisudawan yang terdiri atas tiga prodi yakni Teknologi Pertambangan, Teknologi Geologi, dan Teknologi Metalurgi, telah diserap dan diterima bekerja di industri pertambangan," kata Direktur PEP Bandung Asep Rohman dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Menurut dia, di usianya yang masih tergolong sangat muda yakni tiga tahun, PEP, yang merupakan politeknik di bawah Kementerian ESDM, telah mampu menunjukkan kualitas pendidikannya dengan baik.
"Tentunya di tahun-tahun mendatang kita tetap mengharapkan dukungan semua pihak untuk menciptakan generasi muda yang berkompeten dan berkontribusi terhadap dunia pertambangan di Indonesia," jelasnya.
Sebagai politeknik yang baru meluluskan angkatan pertamanya, lanjut Asep, prestasi ini menunjukkan tingginya kepercayaan para pelaku industri pertambangan terhadap kualitas pendidikan PEP Bandung.
"Kami berharap ke depannya, PEP Bandung dapat menjadi salah satu kampus yang menjadi pilihan utama para pelaku industri pertambangan untuk memenuhi kebutuhan SDM-nya," ujar Asep saat acara Dies Natalis Ke-3 PEP Bandung di Bandung, Jawa Barat, Jumat (7/10/2022).
Baca juga: Menteri ESDM berharap PEP Bandung jawab tantangan pertambangan
PEP Bandung berkomitmen untuk senantiasa meningkatkan kualitasnya, baik dari sisi fasilitas maupun kualitas dan kuantitas pengajar.
Saat ini, jumlah dosen di lingkungan PEP Bandung berjumlah 21 orang yang sembilan orang (43 persen) di antaranya bergelar doktor dengan sisanya magister.
"Jumlah dan persentase dosen bergelar doktor ini diproyeksikan akan terus ditingkatkan di masa yang akan datang dalam rangka memberikan pelayanan maksimal bagi mahasiswa," kata Asep.
Selain itu, seluruh wisudawan juga diberikan pelatihan psikotes, TOEFL, dan public speaking serta sertifikasi kompetensi, yang dapat menjadi bukti para wisudawan sudah siap bekerja.
Direktur PEP Bandung juga mengajak para pelaku industri pertambangan memberikan masukan terkait isu serta perkembangan terkini sektor pertambangan sebagai dasar perbaikan kurikulum mahasiswa, dengan tujuan agar ilmu yang diajarkan sesuai kebutuhan industri.
Bersamaan dengan dengan kegiatan dies natalis juga dilaksanakan penandatanganan komitmen zona integritas yang ditandatangani secara simbolis mulai dari level direktur hingga staf PEP Bandung.
Penandatanganan ini akan menjadi dasar komitmen untuk menuju wilayah bebas korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih dan melayani (WBBM) serta peningkatan kualitas pelayanan publik.
PEP Bandung didirikan pada 2019 untuk menjawab tantangan kebutuhan sumber daya manusia vokasi di sektor ESDM yang link and match dengan kebutuhan industri, sehingga diharapkan lulusan PEP Bandung mampu menjawab tantangan sektor pertambangan di Indonesia maupun dunia.
Saat ini, PEP Bandung menyediakan tiga prodi yaitu Teknologi Geologi (TG), Teknologi Pertambangan (TP), dan Teknologi Metalurgi (TM).
Ketiga prodi ini mengambil dasar bahwa kekayaan sumber daya tambang yang dimilik Indonesia harus sanggup dieksplorasi, ditambang serta diolah dan dimurnikan hingga menjadi logam, sehingga sebagai negara dengan sumber daya mineral yang besar, Indonesia akan mendapatkan nilai tambahnya.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022