Bali (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia menjadi tuan rumah pelaksanaan Sidang Pleno Kelima Global Network on Electoral Justice di Bali pada 9 hingga 11 Oktober 2022.


"Semoga GNEJ tetap menjadi suatu pilihan dalam melakukan forum kerja sama, melakukan penyebaran nilai-nilai demokrasi dan juga keadilan di seluruh dunia." kata Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI Rahmat Bagja di Bali, Senin.

Ada beberapa tema dalam sidang pleno kelima tersebut, di antaranya analisis mengenai pemilu yang penyelenggaraannya berlangsung pada saat pandemi COVID-19.

"Indonesia punya pengalaman pada saat Pilkada 2020, mengadakan pilkada saat pandemi sedang berlangsung, dan kemungkinan juga di negara lain juga demikian. Alhamdulillah semua selamat tidak ada korban dalam pelaksanaan Pilkada 2020," kata Rahmat.

Kemudian, tema sidang pleno lainnya adalah mengenai digital media dan disinformasi yang terjadi ketika proses pemilu berlangsung. Hal tersebut perlu menjadi konsentrasi agar setiap proses demokrasi yang berjalan menjadi lebih berkualitas.

"Seperti dialami pada 2019 yang lalu. Pekerjaan rumah bersama dalam menghadapi digital media dan disinformasi yang harus dihadapi oleh proses pemilihan umum," katanya.

Hal lainnya yang menjadi konsentrasi Forum GNEJ adalah strategi untuk membawa keadilan lebih dekat kepada pemilih.

"Transparansi, data terbuka, dan kolaborasi sosial. Selain itu, sidang pleno ini juga akan membahas kerja-kerja observatorium GNEJ, yaitu kesetaraan gender, kemandirian yudisial, dan media sosial," ujarnya.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2022