Kali ini muncul lima titik api sekaligus
Kupang (ANTARA) - Lima titik api muncul di lereng bukit Naimutis Desa Setbot Kecamatan Molo Utara Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur yang disertai dengan adanya bunyi letusan serta bau belerang dari kawasan perbukitan itu.
"Kejadian ini sudah berlangsung tiga minggu lalu diawali dengan terjadinya bunyi ledakan dari kawasan itu yang terjadi pada malam hari. Kami berpikir bunyi guntur tetapi pada pagi hari kami lihat muncul kepulan asap yang muncul dari sekitar lereng bukit Naimutis," kata Kepala Desa Setbot Zet Besie kepada ANTARA, Senin.
Ia mengatakan setelah terjadi ledakan itu muncul lima titik api yang selalu mengeluarkan asap tebal di sekitar lokasi bukit Naimutis yang juga menyebarkan bau belerang dan bau minyak tanah.
Menurut dia apabila terjadi hujan lebat di kawasan bukit Naimutis yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari lokasi pemukiman warga, bukit itu tidak mengeluarkan asap.
"Apabila hujan berhenti baru mengeluarkan asap tebal disertai api dari lereng bukit Naimutis," kata Zet Besie.
Menurut dia longsoran larva dari bukit Naimutis mengalir ke Kali Bilakubelu yang berada tidak jauh dari lokasi munculnya titik api itu.
Dikatakannya peristiwa munculnya lima titik api pernah terjadi pada Februari 2020 namun saat itu hanya muncul satu titik api di kawasan perbukitan Naimutis yang selama ini hanya ditumbuhi alang-alang.
"Kali ini muncul lima titik api sekaligus sehingga kepulan asap yang muncul sangat banyak dan pekat," kata Zet Besie.
Dia mengatakan Pemerintah Desa Setbot telah melaporkan adanya peristiwa itu kepada Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan melalui BPBD setempat.
Baca juga: Pos pemantau sebut 15 kali letusan terjadi di gunung Ile Lewotolok
Baca juga: Aktivitas erupsi Gunung Ili Lewotolok di Lembata meningkat
Baca juga: Pos Pemantau: Gunung Ile Lewotolok di Lembata kembali meletus
Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022