Pasuruan (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali kembali menegaskan pemerintah tidak bisa ikut campur terkait desakan masyarakat meminta Ketua Umum Persatuan Sepak Bola seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan mundur akibat tragedi Kanjuruhan.
"PSSI yang bernaung di bawah Asosiasi Sepak Bola Dunia FIFA memiliki aturan sendiri sehingga pemerintah dalam posisi yang tidak mungkin intervensi. Kan kami sudah punya pengalaman disanksi FIFA. Saya tidak mau itu terulang lagi," kata Zainudin Amali menjawab pertanyaan wartawan usai membuka Kejurnas Pacu Kuda Pordasi Ke-56 di Pasuruan, Minggu.
Menurut dia, pemerintah memberikan ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya, termasuk meminta Ketua Umum PSSI mundur dari jabatannya saat ini.
"Saya akan sampaikan hal itu, tapi semua kembali kepada PSSI bagaimana menyikapinya," ujar dia.
Menpora mengatakan, pemerintah bergerak sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2019 agar percepatan pembangunan sepak bola nasional bisa cepat terwujud dan membuahkan hasil yang diinginkan oleh masyarakat Indonesia.
Baca juga: Menpora tegaskan tak akan intervensi perihal desakan mundur Ketum PSSI
Soal kelanjutan kompetisi yang saat ini terhenti pascatragedi Kanjuruhan, Menpora menyatakan bahwa Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) sedang bekerja menuntaskan masalah ini dalam kurun waktu satu bulan.
"Presiden menginstruksikan kepada saya untuk mengevaluasinya secara total," kata dia.
Beberapa hari lalu, Menpora mengumpulkan dan mengundang pemangku kepentingan sepak bola nasional, yakni PSSI, klub-klub, beberapa kelompok suporter, kemudian dari kepolisian, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, dan yang terkait lainnya.
Baca juga: Menpora lapor Presiden hasil deklarasi bersama empat suporter besar
Pertemuan itu membahas, mendalami, serta mengevaluasi secara total sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
"Pak Presiden memberikan waktu satu bulan untuk menyelesaikan pencarian fakta tragedi Kanjuruhan. Tapi, Pak Ketua TGIPF Mahfud MD meminta agar kita menuntaskan sebelum batas waktu yang ditentukan," ujar dia.
Sementara terkait pembentukan tim transformasi yang diinisiasi FIFA dan Pemerintah Indonesia terkait Tragedi Kanjuruhan, Menpora menyatakan masih menanti arahan dari presiden.
"FIFA sudah bersurat ke Bapak Presiden. Jadi, kami dalam posisi menunggu," kata Menpora Zainudin.
Baca juga: Menpora: Pemerintah berhati-hati agar tidak terkena sanksi FIFA
Baca juga: Polri akan buat regulasi khusus pengamanan pertandingan sepak bola
Pewarta: Abdul Hakim/Hanif Nashrullah
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022