Tradisi Nganggung Babel dikenalkan kepada peserta Peran Saka Nasional

Nganggung merupakan tradisi masyarakat Babel yang tercatat sebagai salah satu warisan budaya tak benda di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Pangkalpinang (ANTARA) - Kwartir Daerah Pramuka Kepulauan Bangka Belitung mengenalkan tradisi Nganggung kepada para peserta Perkemahan Antarsatuan Karya Pramuka (Peran Saka) Nasional 2022, sekaligus sebagai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar di Desa Kemuje, Kabupaten Bangka.

"Nganggung merupakan tradisi masyarakat Babel yang tercatat sebagai salah satu warisan budaya tak benda di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kami ingin mengenalkan kebiasaan masyarakat itu kepada seluruh peserta Peran Saka yang berasal dari seluruh provinsi se-Indonesia," kata Ketua Kwarda Pramuka Babel, Melati Erzaldi di Pangkalpinang, Ahad.

Nganggung merupakan kebiasaan masyarakat bergotong royong menyiapkan hidangan makanan untuk dimakan bersama dalam sebuah acara besar keagamaan. Biasanya setiap kepala keluarga membawa nampang besar (dulang) berisikan makanan yang ditutup tudung saji, kemudian disantap secara bersama-sama.

"Ini akan menjadi menjadi cerita tersendiri bagi 1.000 lebih peserta Peran Saka yang berasal dari 31 Kwarda Pramuka di Indonesia," katanya.

Menurut dia, kegiatan nganggung bersama tersebut juga sebagai ajang promosi untuk mengenalkan budaya masyarakat Babel yang selama ini hidup dengan menjaga nilai-nilai kebersamaan, kekeluargaan, gotong royong dan harmonis.

Pada kegiatan itu, para peserta Peran Saka Nasional mengenakan pakaian adat dari daerah masing-masing sehingga menambah kemeriahan suasana di Desa Kemuja, Bangka.

Hadir juga dalam Nganggung 1.000 dulang tersebut, Wakil Ketua Kwartir Nasional Pramuka Sigit Muryono yang merasa senang bisa hadir bergabung di acara tradisi tersebut.

"Yang hadir ini, kita kenalkan budaya lokal, setelah kenal kemudian tergerak untuk ikut melestarikan," demikian Melati Erzald .