Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama melalui Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (Lazisnu) memberikan santunan kepada keluarga tiga siswa korban jiwa dalam insiden robohnya tembok Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 19 Pondok Labu, Jakarta Selatan.

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, pemberian santunan dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Umum PBNU Habib Hilal Al-Aidid di lokasi bencana, yakni MTsN 19, Jakarta Selatan, Sabtu.

Dalam kesempatan tersebut, Habib Hilal mewakili PBNU menyampaikan ucapan turut berduka atas insiden yang menimpa MTsN 19 Pondok Labu dan berpesan pada keluarga korban agar mereka bersabar dan ikhlas.

“Allah sedang menguji hamba-Nya. Dengan izin Allah, Allah akan meninggikan derajat hamba-Nya,” ucap Habib Hilal.

Selain memberikan santunan di MTsN 19, Habib Hilal yang didampingi oleh Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama DKI Jakarta KH Muhyidin Ishaq dan Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU Qohari Cholil juga mendatangi rumah keluarga korban.

“Kami juga mendatangi rumah keluarga korban, bertemu dengan orang tuanya. Kebetulan, salah satu korban sudah yatim sejak usia 5 tahun. Kami berdoa agar ibunya kuat dan memberikan bantuan kepada mereka,” ujar Habib Hilal.

Menurut Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU Qohari Cholil, setiap keluarga korban mendapatkan santunan sebesar Rp5 juta sehingga total santunan berjumlah Rp15 juta. Santunan tersebut bersumber dari masyarakat yang menyumbang melalui platform digital kerja sama NU Care-LAZISNU dan Tokopedia.

Ia mengatakan santunan tersebut merupakan bentuk kepedulian NU Care-LAZISNU atas musibah yang terjadi di masyarakat. Lazisnu, kata Qohari, akan berusaha untuk senantiasa hadir membantu masyarakat yang memerlukan bantuan, terlebih yang mengalami musibah bencana alam.

Adapun insiden yang merenggut nyawa tiga korban, yakni Dicka Safa Ghifari, Muh. Adnan Efendi, dan Dendis Al Latif itu dipicu oleh hujan deras yang melanda DKI Jakarta pada 5-6 Oktober 2022.

Hujan tersebut menyebabkan sebagian wilayah di Jakarta Selatan terendam banjir. Genangan air lalu menyebabkan tembok pembatas bangunan di MTsN 19 roboh pada Kamis (6/10) sore.

Saat kejadian, ketiga korban sedang berada di balik tembok sekolah, sementara siswa MTsN 19 lainnya berlarian keluar dari belas untuk menyelamatkan diri.

Baca juga: Kemenag bantu biaya perawatan korban ambruknya tembok MTsN 19

Baca juga: MTsN 19: Pemeliharaan rutin bangunan terakhir pada 2019

Baca juga: Pembelajaran di MTsN 19 Jaksel dipindah ke MAN 11 mulai pekan depan

Baca juga: Kemenag segera renovasi gedung MTsN 19 Jakarta


 

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2022