Gianyar, Bali (ANTARA) - Rapat kerja nasional (Rakernas) Indonesia Marketing Association (IMA) di. Ubud, Kabupaten Gianyar, propinsi Bali tahun 2022 menyerukan kebersamaan, satu langkah, antara pemerintah, pengusaha, profesional, dan akademisi, untuk kompak dan saling berkolaborasi berkontribusi nyata bagi perekonomian di Indonesia dalam menghadapi resesi ekonomi dunia pada 2023.

“Saya percaya, ekonomi Indonesia ini akan start lebih awal ketika resesi selesai bila seluruh elemen di IMA kompak bergerak dan saling kolaborasi serta menjadi marketer yang berjiwa entrepreneur. Terlebih bila didukung oleh 88 Chapter dengan 2.959 anggota IMA di Indonesia,” kata President IMA, Suparno Djasmin di Ubud, Gianyar, Sabtu.

Ada berbagai hal yang bisa dilakukan bersama untuk berkontribusi bagi Indonesia di masa-masa sulit ini, seperti mengimplementasi ilmu dan praktik pemasaran terbaru melalui kegiatan nyata yang berfokus pada UMKM dan pariwisata. Di era komoditisasi dan maraknya produk impor saat ini, brand dan packaging merupakan salah satu diferensiasi yang bisa membantu Indonesia memenangkan persaingan.

"IMA juga berkontribusi bagi Indonesia di masa-masa menantang ini untuk menghadapi resesi dengan mendorong implementasi ilmu dan praktik pemasaran yang kreatif dan inovatif melalui kolaborasi untuk membuat UMKM beyond Indonesia Market," katanya.

Dia menambahkan IMA perlu memperkuat kolaborasi dengan menggandeng Kementerian Perdagangan untuk memberikan akses kepada para anggota IMA untuk mendapatkan akses ke pasar luar negeri, serta kerjasama di bidang perdagangan untuk memasarkan produk- produk UMKM unggulan Indonesia. Selain itu IMA perlu menjalin kerjasama dengan asosiasi strategis yang mendukung perdagangan.

Menteri Perdagangan Zulkifly Hasan dalam sambutannya yang dibacakan Plt. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Syailendra menyatakan bahwa dibutuhkan kolaborasi, bahu membahu untuk mendukung ketahanan pangan Indonesia dalam mengantisipasi kondisi atau masa sulit ke depan.

"Situasi yang menantang saat ini, pemerintah mengajak IMA dan masyarakat untuk bersama-sama berinovasi dan kreatif, terutama dalam mengupayakan ketahanan pangan, karena selain Indonesia punya tanah yang luas, tetapi juga subur," katanya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan pembangunan di Bali saat ini dan ke depan sudah sesuai dengan inisiatif SDGs dengan memperhatikan budaya, lingkungan menuju kesejahteraan masyarakat.

"Kami sudah mengimplementasikan SDGs untuk pengembangan Bali ke depan dengan nama Bali Era Baru, dengan memperhatikan budaya, lingkungan, ekonomi dan kesejahteraan," ujar Wagub Bali.

Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IMA, yang diikuti lebih dari 200 perwakilan dari 89 chapter dari total anggota sebanyak 2.963 di seluruh Indonesia. Rakernas tersebut turut dihadiri Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Ardhana Sukowati (Cok Ace) , Hermawan Kartajaya selaku Honorary Founding Chairman IMA, Juan Permata Adoe selaku Co-Honorary Founding Chairman IMA, YW. Junardy selaku Senate Chairman of IMA, Hendra Warsita selaku Senate Secretary of IMA, dan Gusde Sidharta selaku Koordinator Wilayah IMA Bali.

Rakernas ini merupakan yang kedua kali tahun ini dilakukan secara hybrid seperti di Bandung pada bulan Mei 2022 menyusul meredanya kondisi Covid-19.

Baca juga: Presiden Jokowi: Perang perdalam krisis ekonomi dunia

Baca juga: Miranda Goeltom sebut dunia akui kekuatan ekonomi Indonesia

Pewarta: Adi Lazuardi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022