Jakarta (ANTARA News) - Mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau yang lebih dikenal dengan panggilan Gus Dur mengunjungi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Gus Dur diterima oleh Ketua KPK, Taufiequrachman Ruki, di Gedung KPK, Jalan Veteran, Jakarta, Rabu, dan melakukan pembicaraan selama 15 menit. Seusai pertemuan, Gus Dur mengatakan maksud kedatangannya ke KPK untuk menyampaikan dukungan moral kepada KPK. "Menyampaikan dukungan moral kepada KPK, dan berkenalan lah sebab saya sudah dengar nama Bapak Taufieq, Bapak Erry sejak lama. Tetapi belum ketemu dengan jabatan mereka yang baru," kata Gus Dur yang datang didampingi beberapa ajudannya. Ia mengaku tidak melaporkan dugaan korupsi apa pun kepada KPK. Ia juga tidak mau menjawab ketika ditanya memberi masukan apa kepada KPK. "itu rahasia perusahaan," ujarnya. Gus Dur yang sempat dirawat di RSCM itu mengaku kesehatannya belum pulih benar dan belum diizinkan oleh tim dokter untuk bepergian ke luar kota. Taufiequrachman Ruki yang mengantar Gus Dur sampai ke pintu mobilnya saat meninggalkan Gedung KPK mengatakan kunjungan Gus Dur itu di luar dugaan. "Ini di luar dugaan. Saya mau menerima Paul (Paul Wolfowitz-Presiden Bank Dunia-red), lalu dikatakan Gus Dur datang. Ya sudah, saya terima," katanya. Ia menjelaskan Gus Dur sempat memberi masukan untuk memberantas korupsi melalui pendekatan budaya. "Beliau sebagai budayawan mengatakan sebaiknya pemberantasan korupsi melalui pendekatan budaya. Beliau datang sebagai tokoh, sebagai mantan presiden," ujarnya. Ruki juga mengatakan kedatangan Gus Dur tidak untuk melaporkan dugaan korupsi apa pun. "Saya hanya bersilaturahmi dengan beliau. Saya sudah kenal beliau sejak lama, waktu di MPR," ujarnya. Kedatangan Gus Dur juga membuat terkejut beberapa wartawan yang tengah menunggu kedatangan Presiden Bank Dunia, Paul Wolfowitz, yang direncanakan bertemu dengan pimpinan KPK. (*)
Copyright © ANTARA 2006