London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Jumat waktu setempat (6/10/2022), membukukan kerugian untuk hari ketiga berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London menyusut 0,09 persen atau 6,18 poin menjadi menetap di 6.991,09 poin.

Indeks FTSE 100 terpangkas 0,78 persen atau 55,35 poin menjadi 6.997,27 poin pada Kamis (6/10/2022), setelah tergerus 0,48 persen atau 33,84 poin menjadi 7.052,62 poin pada Rabu (5/10/2022), dan melonjak 2,57 persen atau 177,70 poin menjadi 7.086,46 poin pada Selasa (4/10/2022).

Baca juga: Saham Inggris ditutup merosot, indeks FTSE 100 terpangkas 0,78 persen

Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan distributor berbagai macam produk konsumen ritel yang menyediakan pengiriman ke rumah-rumah Ocado Group PLC terperosok 5,78 persen, serta perusahaan operator jaringan toko ritel yang menjual pakaian olahraga dan rekreasi bermerek JD Sports Fashion PLC tergelincir 4,19 persen.

Baca juga: Saham Jerman ditutup rugi hari ke-3, Indeks DAX 40 anjlok 1,59 persen

Sementara itu BAE Systems PLC, sebuah perusahaan industri senjata, keamanan, dan kedirgantaraan multinasional Inggris melonjak 3,37 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan rokok dan tembakau multinasional Inggris Imperial Brands PLC yang terdongkrak 2,42 persen, serta perusahaan industri farmasi dan bioteknologi multinasional Inggris-Swedia AstraZeneca PLC meningkat 1,95 persen.

Baca juga: IHSG akhir pekan ditutup turun, pasar tunggu rilis data pekerja AS
Baca juga: Pasar saham Asia berakhir jatuh, tertekan kekhawatiran resesi global

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022