"Hujan deras yang terjadi di Jakarta dan ada video viral terlihat tembok pagar MTsN 19 Jakarta roboh dan menimpa beberapa siswa. Ada yang meninggal dan luka-luka," ujarnya di Makassar, Jumat.
Khaeroni memimpin shalat ghaib itu setelah mengetahui terjadinya banjir dan menelan korban jiwa akibat hujan deras yang mengguyur ibu kota negara tersebut.
Dia sendiri sudah mendapatkan informasi dari Kemenag di Jakarta yang menyatakan ada tiga orang siswa MTsN 19 dilaporkan meninggal dunia dan dirawat di rumah sakit.
"Kami di Keluarga Besar Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan beserta jajaran sangat berduka dengan musibah yang terjadi di MTsN 19," katanya.
Ia pun meminta kepada semua jajarannya agar ikut mendoakan siswa dan siswi yang sedang mencari ilmu.
Baca juga: Kemen PPPA kirim tim tangani korban tembok roboh MTsN 19
"Mari Kita doakan, anak-anak Siswa MTsN 19 Jakarta yang wafat dan sementara mencari Ilmu ini mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, serta keluarganya diberi ketabahan dan kesabaran. Begitupun dengan siswa yang sementara dirawat di rumah sakit, diberkahi kesehatan dan bisa kembali belajar. Aamiin," harapnya.
Selain itu, Kakanwil Kemenag Sulsel juga menghimbau kepada seluruh jajarannya untuk melaksanakan shalat ghaib seraya mendoakan para korban.
Ia pun meminta agar semua bersiap karena musim penghujan sudah mulai masuk dan peringatan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga telah dikeluarkan.
"Dikarenakan saat ini sudah memasuki musim hujan, curah hujan juga sangat tinggi. Kondisi ini agar menjadi perhatian bersama seluruh stakeholders di jajaran Kementerian Agama utamanya yang bidang pendidikan, agar mulai sekarang sudah mempersiapkan langkah antisipasi, agar kejadian serupa tidak terulang," ucapnya.
Baca juga: KemenPPPA minta MTsN 19 pastikan kondisi sekolah aman sebelum KBM
Baca juga: DWP Kemenag berikan santunan korban musibah MTsN 19 Jakarta
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022