Santiago (ANTARA) - Kerusakan Patung Moai, sebuah patung monolitik di Pulau Paskah di Polinesia, Chile, akibat kebakaran hutan pada pekan ini sudah terlalu parah sehingga tidak bisa diperbaiki lagi, kata Wali Kota Pedro Edmunds Paoa, Kamis (6/10).
"Kerusakannya tidak terhitung karena tidak ada pemulihan untuk retakan batu asli dan simbol, terlepas dari berapa juta euro atau dolar yang mereka keluarkan untuk itu," kata Edmunds Paoa kepada stasiun radio lokal, Radio Bio Bio.
Pejabat itu menjelaskan bahwa sekelompok arkeolog dari Pulau Paskah, atau Rapa Nui, telah memimpin penelitian itu.
Pada Senin (3/10), otoritas setempat mengumumkan siaga merah di pulau tersebut karena kebakaran hutan terjadi di dekat daerah yang berpenghuni.
Carolina Perez, Undersecretary Warisan Budaya di bawah naungan Kementerian Kebudayaan, Seni dan Warisan Chile, mencuit di Twitter bahwa kebakaran serius di kawah gunung berapi Rano Raraku memengaruhi situs warisan dunia tersebut.
"Baru dua hari yang lalu, kebakaran menghanguskan lebih dari 100 hektare lahan di pulau itu," imbuhnya.
Terletak di Samudra Pasifik, Pulau Paskah mencakup area seluas 163,6 kilometer persegi dan merupakan rumah bagi sekitar 7.750 penduduk. Para penduduk tersebut terkonsentrasi terutama di Hanga Roa, ibu kota dan satu-satunya kota di pulau tersebut.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022